TROUBLESHOOTING JARINGAN LAN
TROUBLESHOOTING JARINGAN LAN Berikut
beberapa Kelainan LAN yang dapat kita ketahui dengan melihat tampilan icon
notification pada sisi bawah kanan taskbar window seperti berikut :
1. Tanpa ada icon Network Connection :
1. Tanpa ada icon Network Connection :
Penyebab : Kemungkinan saat setting
pilihan show icon belum dipilih/ di check list atau Network di: disable..
2.
Ada icon Network Connection tapi
silang ,merah:
Penyebab : Jaringan secara fisik
tidak terhubung ke komputer. Periksa konektor RJ 45 atau kabel UTP atau periksa
apakah swith nyala atau tidak.
3.
Ada icon Network Connection tapi
tanda seru kuning :
Penyebab : Jaringan secara fisik
telah terhubung dengan baik kemungkinan server gagal memberikan IP ke Network
atau terjadi IP Conflict (IP sama dengan komputer lain di jaringan). Jika IP
diberikan secara manual ganti dengan IP yang lain.
4.
Ada icon Network Connection tapi
berputar-putar terus :
Penyebab : Jaringan secara fisik
telah terhubung dengan baik kemungkinan server gagal memberikan IP ke Network
atau terjadi IP Conflict (IP sama dengan komputer lain di jaringan). Jika IP
diberikan secara manual ganti dengan IP yang lain.
5.
Ada icon Network Connection :
Penyebab : Jaringan secara fisik
telah terhubung dengan baik kemungkinan server gagal memberikan IP ke Network
atau terjadi IP Conflict (IP sama dengan komputer lain di jaringan). Jika IP
diberikan secara manual ganti dengan IP yang lain.
Troubleshooting masalah jaringan
pada sebuah komputer yang tidak bisa mengakses jaringan. Jika sebuah komputer
mengalami masalah komunikasi jaringan, sebenarnya banyak kemungkinan sumber
masalah yang melatarbelakanginya. Permasalahan bisa jadi terletak pada stack
protocol TCP/IP, bisa jadi terletak pada protocol layer data-link, atau mungkin
saja dikarenakan masalah kerusakan piranti jaringan atau mungkin saja
terputusnya kabel patch jaringan. Untuk memudahkan troubleshooting masalah
jaringan, sudah seharusnya disiapkan dokumentasi jaringan dari mulai diagram
jaringan secara keseluruhan, system infrastructure fisik dan logical anda
seperti system layanan directory, server domain name system, layanan DHCP
server jaringan, dll.
1.
Apabila user hanya bisa logon
menggunakan user admin account untuk mengakses resource jaringan maka periksa
user account tersebut apakah masih valid, apakah user-name dan password sudah
benar, apakah user-account tidak expired atau mungkin account lock-out yang
biasanya dibarengi dengan system error sewaktu logon.
2. Apabila user sama sekali tidak
bisa logon untuk bisa mengakses resource jaringan meskipun telah menggunakan
user admin account, maka logon ke komputer dengan menggunakan local admin
account dan periksa konfigurasi protocol TCP/IP dengan command line “ipconfig
/all”, periksa hasilnya apakah komputer sudah mendapatkan IP address dari DHCP
server atau tidak? Periksa property TCP/IP nya apakah sudah di-setup untuk
menerima IP address otomatis “obtain an IP address automatically” dan juga
“obtain DNS server automatically”. Jika setup-nya salah, betulkan terlebih
dahulu untuk menerima IP address secara automatis lalu coba kembali apakah user
bisa logon dan bisa mengakses resource jaringan?
3. Apabila konfigurasi normal,
tetapi tidak menerima IP address maka periksa apakah kabel patch ke tembok (ke
arah Switch) terputus atau tidak, atau mungkin lepas. Jika kabel patch
terputus, ganti dengan kabel yang bagus. Jika kabel terlepas, colokkan kembali
dengan benar, lalu coba kembali apakah user bisa logon dan bisa mengakses
resource jaringan?. Jika tidak, periksa apakah indikator lampu led pada adapter
LAN/NIC pada komputer berkedip atau tidak, biasanya ada dua lampu led – lampu
jaringan yang selalu berkedip dan lampu power yang biasanya berwarna hijau
konstan. Jika kedua lampu led indicator nyala, maka seharusnya tidak ada
masalah dengan jaringan.
4. Apabila indikator lampu led pada
adapter LAN/NIC pada komputer tidak menyala, logon dengan menggunakan account
admin local dan periksa apakah “LAN Card” di-disabled. Apabila “LAN Card”
di-disabled maka lakukan klik kanan dan pilih opsi “enabled” terus test lagi
dengan melakukan “ipconfig /all” apakah IP address sudah diterima? Kalau belum,
coba lagi dengan command “ipconfig /renew”, jika sudah dapat berarti sudah OK.
5. Apabila logon dengan menggunakan
account admin local dan setelah diperiksa ternyata “LAN Card” enabled maka
ganti kabel patch dengan yang baru/bagus. Apabila masih belum bisa logon dan
mengakses resource jaringan, berarti ada tiga kemungkinan sumber masalah : *
NIC adapter rusak * Port Switch faulty * Kabel LAN antara sambungan di tembok
ke Swicth bermasalah, bisa jadi kabel tersebut diserang / digigit tikus
6. Apabila ada LAN tester, itu akan
memudahkan untuk melakukan testing ke port RJ45 di wall-jack (sambungan
ditembok), apakah ada sinyal LAN atau tidak? * Jika ada sinyal LAN maka bisa
dipastikan LAN adapter rusak. Ganti NIC adapter lalu coba kembali apakah user
bisa logon dan bisa mengakses resource jaringan? * Jika tidak ada sinyal LAN,
maka bisa dipastikan sekarang bahwa sumber masalah adalah kabel antara
sambungan di tembok (wall-jack) dengan Switch bermasalah. Tariklah kabel baru
antara wall-jack ke switch.
7. Selesai Untuk melakukan
troubleshooting masalah jaringan jika seluruh jaringan local tidak bisa
mengakses keluar Internet atau jika telecommuter tidak bisa mengakses jaringan
corporate secara remote dapat digunakan tool seperti: tracert, ping dan
pathping. Ketiganya sangat efektif untuk membantu dalam melakukan
troubleshooting masalah jaringan antar site. Mungkin saja ada masalah dengan
circuit switch frame relay di central office, atau jaringan leasing
point-to-point ke ISP, atau bisa saja ada masalah dengan jaringan satellite
(jika di remote site). Dan biasanya perlu dilakukan troubleshooting pada layer
network pada model referensi OSI. * Menganalisa Kerusakan Hard Disk dengan HDD
Regeneration * Menggunakan Kamus Online Translate.google.co.id * Mengenal
Search Engine dan Proses Pencarian Data * Optimalisasi Windows 7 * Tutorial
Backup dan Restore Windows Menggunakan Norton Ghost
TROUBLESHOOTING LAPISAN DATA LINK JARINGAN LAN
Lapisan data link menyediakan transfer bingkai data bebas galat dari satu node lain melalui lapisan fisik, memungkinkan lapisan di atasnya untuk menerima secara maya transmisi bebas galat melalui tautan. Untuk melakukannya, lapisan tautan data menyediakan:
- Link penetapan dan penghentian: menetapkan dan mengakhiri tautan logis antara dua node.
- Bingkai kontrol lalu lintas: memberitahu node transmisi "back-off" ketika buffer bingkai tidak tersedia.
- Bingkai pengurutan: mengirim/menerima frame secara berurutan.
- Bingkai pengakuan: menyediakan/mengharapkan pengakuan bingkai. Mendeteksi dan memulihkan dari galat yang terjadi di lapisan fisik dengan mengirim kembali bingkai yang tidak diakui dan penanganan penerimaan duplikasi bingkai.
- Membatasi bingkai: membuat dan mengenali batas frame.
- Pemeriksaan galat bingkai: memeriksa bingkai yang diterima untuk integritas.
- Media akses manajemen: menentukan kapan node "memiliki hak" untuk menggunakan media fisik.
Troubleshooting data
link layer LAN
- Deteksi kesalahan
Strategi pertama menggunakan kode-kode pengkoreksian error (error-correcting codes) dan strategi kedua menggunakan kode-kode pendeteksian error (error-detecting codes). Ketika penerima melihat codeword yang tidak valid, maka penerima dapat berkata bahwa telah terjadi error pada tranmisi (Codeword Hamming). Salah satu kode pendeteksian yang digunakan adalah kode polynomial/cyclic redundancy code (CRC).
Probabilitas dari koreksi kesalahan (P3) adalah 0, diasumsikan bahwa probabilitas dari error bit (Pb) adalah konstan untuk setiap bit yang dapat dinyatakan dalam :
Gambar prinsip deteksi error (kesalahan)
Contoh-contoh protokol data link
• HDLC (High Level Data Link Control) Digunakan dalam jaringan X.25
• HDLC (High Level Data Link Control) Digunakan dalam jaringan X.25
Dengan bit pariti dikenal 3 deteksi kesalahan, yaitu :
a. Vertical Redundancy Check / VRC
Setiap karakter yang dikirimkan (7 bit) diberi 1 bit pariti. Bit pariti ini diperiksa oleh penerima untuk mengetahui apakah karakter yang dikirim benar atau salah. Cara ini hanya dapat melacak 1 bit dan berguna melacak kesalahan yang terjadi pada pengiriman berkecepatan menengah, karena kecepatan tinggi lebih besar kemungkinan terjadi kesalahan banyak bit.
Kekurangan : bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat melacaknya karena paritinya akan benar.
a. Vertical Redundancy Check / VRC
Setiap karakter yang dikirimkan (7 bit) diberi 1 bit pariti. Bit pariti ini diperiksa oleh penerima untuk mengetahui apakah karakter yang dikirim benar atau salah. Cara ini hanya dapat melacak 1 bit dan berguna melacak kesalahan yang terjadi pada pengiriman berkecepatan menengah, karena kecepatan tinggi lebih besar kemungkinan terjadi kesalahan banyak bit.
Kekurangan : bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat melacaknya karena paritinya akan benar.
Contoh :
ASCII huruf "A" adalah 41h
100 0001 ASCII 7 bit
1100 0001 ASCII dengan pariti ganjil
0100 0001 ASCII dengan pariti genap
ASCII huruf "A" adalah 41h
100 0001 ASCII 7 bit
1100 0001 ASCII dengan pariti ganjil
0100 0001 ASCII dengan pariti genap
b. Longitudinal Redundancy Check / LRC
LRC untuk data dikirim secara blok. Cara ini seperti VRC hanya saja penambahan bit pariti tidak saja pada akhir karakter tetapi juga pada akhir setiap blok karakter yang dikirimkan. Untuk setiap bit dari seluruh blok karakter ditambahkan 1 bit pariti termasuk juga bit pariti dari masing-masing karakter.
LRC untuk data dikirim secara blok. Cara ini seperti VRC hanya saja penambahan bit pariti tidak saja pada akhir karakter tetapi juga pada akhir setiap blok karakter yang dikirimkan. Untuk setiap bit dari seluruh blok karakter ditambahkan 1 bit pariti termasuk juga bit pariti dari masing-masing karakter.
DATA FLOW
longitudinal check
longitudinal check
V C 1 0 1 0 0 1 1 0 1 LRC
E H 1 0 0 1 0 1 0 0 0 Horizontal
R E 0 1 1 0 0 0 0 0 1 Parity
T C 0 0 0 1 1 1 0 1 1 Bits
I K 1 0 0 0 1 0 0 1 0
C 0 0 0 1 1 0 1 0 0
A 1 1 1 0 0 1 1 0 0
L
1 1 0 0 0 1 0 1 0
E H 1 0 0 1 0 1 0 0 0 Horizontal
R E 0 1 1 0 0 0 0 0 1 Parity
T C 0 0 0 1 1 1 0 1 1 Bits
I K 1 0 0 0 1 0 0 1 0
C 0 0 0 1 1 0 1 0 0
A 1 1 1 0 0 1 1 0 0
L
1 1 0 0 0 1 0 1 0
Gambar Longitudinal Redundancy Check
Tiap blok mempunyai satu karakter khusus yang disebut Block
Check Character (BCC) yang dibentuk dari bit uji. dan dibangkitkan dengan cara
sebagai berikut : " Tiap bit BCC merupakan pariti dari semua bit dari blok
yang mempunyai nomor bit yang sama. Jadi bit 1 dari BCC merupakan pariti genap
dari semua bit 1 karakter yang ada pada blok tersebut, dan seterusnya".
Contoh :
Bit 0 : 1 1 1 1 0
Bit 1 : 1 0 0 0 1 B
Bit 2 : 0 0 0 0 0 C
Bit 3 : 0 0 0 0 0 C
Bit 4 : 0 0 0 0 0
Bit 5 : 0 0 0 0 0
Bit 6 : 1 1 1 1 0
Bit 1 : 1 0 0 0 1 B
Bit 2 : 0 0 0 0 0 C
Bit 3 : 0 0 0 0 0 C
Bit 4 : 0 0 0 0 0
Bit 5 : 0 0 0 0 0
Bit 6 : 1 1 1 1 0
Parity : 0 1 1 1 0
Kerugian : terjadi overhead akibat penambahan bit pariti per
7 bit untuk karakter.
Cyclic Redundancy Check / CRC
Digunakan pengiriman berkecepatan tinggi, sehingga perlu rangkaian elektronik yang sukar. CRC dapat dijelaskan dengan memberikan sebuah blok k bit dari sejumlah bit atau pesan yang ditransmisikan secara umum pada urutan n bit yang dikenal sebagai sebuah Frame check sequence (FCS). Jadi hasil dari frame adalah k+n bit. Pada penerima membagi frame yang masuk dengan jumlah n jika tidak ada sisa berarti tidak ada error (kesalahan).
Cara CRC mengatasi masalah overhead dan disebut pengujian berorientasi bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan menggunakan rumus matematika yang khusus.
Modulo 2 Aritmetic
Modulo 2 Aritmetic menggunakan penambahan biner dengan tidak ada carrier yang hanya operasi Exlucive Or (XOR). Pengurangan biner dengan tidak ada carri juga diinterpretasikan operasi Exlucive Or (XOR).
Digunakan pengiriman berkecepatan tinggi, sehingga perlu rangkaian elektronik yang sukar. CRC dapat dijelaskan dengan memberikan sebuah blok k bit dari sejumlah bit atau pesan yang ditransmisikan secara umum pada urutan n bit yang dikenal sebagai sebuah Frame check sequence (FCS). Jadi hasil dari frame adalah k+n bit. Pada penerima membagi frame yang masuk dengan jumlah n jika tidak ada sisa berarti tidak ada error (kesalahan).
Cara CRC mengatasi masalah overhead dan disebut pengujian berorientasi bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan menggunakan rumus matematika yang khusus.
Modulo 2 Aritmetic
Modulo 2 Aritmetic menggunakan penambahan biner dengan tidak ada carrier yang hanya operasi Exlucive Or (XOR). Pengurangan biner dengan tidak ada carri juga diinterpretasikan operasi Exlucive Or (XOR).
- IEEE lapisan MAC48-bit addressing
MAC Address
terdiri dari 48 bit tetapi biasanya ditulis dalam 12 bit Heksadesimal dengan
ketentuan 6 bit sebagai kode pabrik yang ditentukan oleh IEEE dan 6 bit
berikunya adalah nomor serial peralatan yang dikeluarkan oleh pabrik.
Untuk melakukan pengiriman data diperlukan kombinasi antara
pengalamatan secara fisik dan pengalamatan secara logik pengalamatan secara
logik biasa disebut dengan IP Address (nomor IP), berada pada layer network nomor IP diperlukan oleh perangkat lunak
untuk mengidentifikasi komputer pada jaringan namun nomor identitas yang
sebenarnya diatur oleh NIC (Network
Interface Card) atau kartu Jaringan yang juga mempunyai nomor unik.
- Switch sebagai multi port jembatan
Pengalih
jaringan (atau switch) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan penjembatan
taktampak (penghubung penyekatan (segmentation) banyak jaringan dengan pengalihan
berdasarkan alama
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau penghala pada satu area yang terbatas, pengalih juga bekerja pada lapisan taut data (data link), cara kerja pengalih hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch memiliki sejumlah porta sehingga sering dinamakan jembatan pancaporta (multi-port bridge).
Fungsi Switch
Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star.Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untukmenghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satudengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing,routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukankoneksi dengan komputer lain dalam LAN.
Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukantujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan. Jadi, switchdapat secara drastis mengurangi traffic network.Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port-portnyayang ia gunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkan paketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address bukan pada IP address,switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router.
Simbol Switch
Pada diagram atau bagan jaringan, sebuah Switch seringkali dinyatakan dengan simbol khusus. Berikut ini di sajikan simbol yang digunakan untuk menggambarkan Switch.
Cara Kerja SWITCH
A. Menggunakan Power Cycle
1. PC0 bersiap untuk mengirim data ke PC2 melalui switch. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP dan ICMP. ARP berfungsi untuk mengenali MAC address dari penerima karena kondisi semua komputer pada awalnya adalah mati, sedangkan ICMP adalah paket data yang dibawa oleh sinyal tersebut.
2. Lalu oleh switch sinyal tersebut disebar kepada semua komputer yang terhubung untuk mengetahui siapa penerima sinyal tersebut. Sinyal tersebut masih berupa ARP. Karena yang dituju oleh sinyal dari PC0 adalah PC2 , maka PC1 dan PC3 menolak dan PC2 menerima sinyal tersebut.
3. PC2 mengirim balik sinyal berupa ARP tersebut kepada switch yang berisi informasi MAC Address PC2 sebagai balasan sekaligus untuk melaporkan bahwa PC2 sudah menerima sinyal tersebut.
4. Oleh switch, sinyal ARP balasan tersebut langsung dikirim kembali ke komputer asal tanpa menyebar sinyal ke seluruh komputer. Hal ini terjadi karena switch lebih cerdas dibanding HUB yang langsung mengetahui siapa pengirim asal sinyal.
5. Pada kondisi ini tugas ARP sebagai pencatat MAC Address dari penerima selesai. Sekarang adalah tugas ICMP untuk pengiriman paket. Dapat dilihat amplop bewarna ungu adalah paket ICMP.
6. Oleh PC0 paket tersebut dikirim ke switch untuk dikirim kepada penerima ,yaitu PC2 Oleh switch , ICMP langsung dikirim ke PC2, tanpa disebar ke seluruh komputer terlebuh dahulu.
7. Oleh PC2 paket dikirim kembali ke switch sebagai balasan untuk melapor bahwa PC2 telah menerima paket ICMP dari PC0.
8. Switch mengirim paket ICMP balasan dari PC2 langsung ke PC0
9. Dengan demikian selesai lah simulasi step by step pengiriman paket dari PC0 ke PC2 menggunakan switch.
B. Tanpa Power Cycle
Pada kondisi ini, pengiriman paket dimulai dari awal tanpa kondisi dimana status komputer mati. Oleh karena itu, kita hanya perlu menekan tombol “Reset Simulation”. Sehingga pada simulasi ini hanya diperlukan paket ICMP tanpa sinyal ARP, dikarenakan MAC Address yang dibawa oleh sinyal ARP tadi sudah terdeteksi pada kasus sebelumnya.
1.Mula-mula PC0 bersiap untuk mengirim paket ICMP ke tujuan yaitu PC2.
2. Lalu oleh PC0 paket ICMP dikirim ke switch untuk diteruskan kepada penerima.
3. Lalu oleh switch, paket ICMP langsung diberikan kepada tujuan yaitu PC2. Kondisi ini terjadi karena PC0 sudah mengenal MAC Address dari PC2, sehingga switch pun bisa langsung mengenali komputer mana yang dituju oleh PC0.
4. Oleh PC2 paket ICMP dikembalikan ke switch sebagai balasan bahwa PC2 telah menerima paket dari PC0.
5. Oleh HUB paket ICMP balasan tersebut diteruskan ke penerima yaitu PC0 sebagai pengirim awal.
6. Dengan begitu komunikasi antara PC0 dan PC2 menggunakan ICMP telah berakhir dan status ICMP adalah Successful.
Type Switch
Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3 pada lapisan OSI.
ATM Switch : Asynchronous Transfer Mode adalah mode transfer yang disusun dalam bentuk sel-sel. Maksud asinkronus adalah pengulangan sel yang mengandung informasi dari pengguna tidak perlu periodik.
ISDN Switch : ISDN (Integrated Services Digital Network) Switch atau yang dikenal sebagai istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider bekerja seperti halnya switch, tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang digunakan berupa ISDN card atau ISDN router.
DSLAM Switch: A Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM, sering diucapkan dee-lam) memungkinkan telepon garis untuk membuat koneksi cepat ke Internet. Ini adalah perangkat jaringan, yang terletak di bursa telepon dari penyedia layanan, yang menghubungkan beberapa pelanggan Digital Subscriber Lines (DSLs) dengan kecepatan tinggi backbone Internet line menggunakan multiplexing teknik. Dengan menempatkan DSLAMs terpencil di lokasi terpencil dengan sentral telepon , perusahaa telepon menyediakan layanan DSL ke lokasi sebelumnya di luar jangkauan efektif.
Ethernet Switch
Sebuah Switch Ethernet adalah LAN interkoneksi perangkat yang beroperasi pada lapisan data-link (lapisan 2) dari model referensi OSI . saklar pada dasarnya mirip dengan jembatan, tetapi biasanya mendukung jumlah yang lebih besar dari segmen LAN terhubung dan memiliki kemampuan manajemen yang lebih kaya. LAN modern semakin diganti media bersama media diaktifkan, dengan menginstal switch Ethernet dan jembatan di tempat hub dan repeater. Partisi logis ini lalu lintas ke perjalanan hanya selama segmen jaringan di jalur antara sumber dan tujuan. Hal ini mengurangi bandwidth yang terbuang dari hasil dari mengirim paket ke bagian jaringan yang tidak perlu menerima data. Ada juga manfaat dari pengamanan ditingkatkan (pengguna kurang mampu tap-in ke's data pengguna lain), manajemen yang lebih baik (kemampuan untuk mengontrol siapa yang menerima informasi apa (yaitu Virtual LAN) dan untuk membatasi dampak dari masalah jaringan), dan kemampuan untuk mengoperasikan beberapa link di full duplex (duplex lebih dari setengah diperlukan untuk mengakses bersama-sama).
Port uplink
Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau [[switch jaringan]|switch]] yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut dengan hub lainnya di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dengan menggunakan uplink port, hub-hub pun dapat disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan yang lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink, maka kita dapat menggunakan kabel UTP yang disusun secara crossover.
1. PC0 bersiap untuk mengirim data ke PC2 melalui switch. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP dan ICMP. ARP berfungsi untuk mengenali MAC address dari penerima karena kondisi semua komputer pada awalnya adalah mati, sedangkan ICMP adalah paket data yang dibawa oleh sinyal tersebut.
2. Lalu oleh switch sinyal tersebut disebar kepada semua komputer yang terhubung untuk mengetahui siapa penerima sinyal tersebut. Sinyal tersebut masih berupa ARP. Karena yang dituju oleh sinyal dari PC0 adalah PC2 , maka PC1 dan PC3 menolak dan PC2 menerima sinyal tersebut.
3. PC2 mengirim balik sinyal berupa ARP tersebut kepada switch yang berisi informasi MAC Address PC2 sebagai balasan sekaligus untuk melaporkan bahwa PC2 sudah menerima sinyal tersebut.
4. Oleh switch, sinyal ARP balasan tersebut langsung dikirim kembali ke komputer asal tanpa menyebar sinyal ke seluruh komputer. Hal ini terjadi karena switch lebih cerdas dibanding HUB yang langsung mengetahui siapa pengirim asal sinyal.
5. Pada kondisi ini tugas ARP sebagai pencatat MAC Address dari penerima selesai. Sekarang adalah tugas ICMP untuk pengiriman paket. Dapat dilihat amplop bewarna ungu adalah paket ICMP.
6. Oleh PC0 paket tersebut dikirim ke switch untuk dikirim kepada penerima ,yaitu PC2 Oleh switch , ICMP langsung dikirim ke PC2, tanpa disebar ke seluruh komputer terlebuh dahulu.
7. Oleh PC2 paket dikirim kembali ke switch sebagai balasan untuk melapor bahwa PC2 telah menerima paket ICMP dari PC0.
8. Switch mengirim paket ICMP balasan dari PC2 langsung ke PC0
9. Dengan demikian selesai lah simulasi step by step pengiriman paket dari PC0 ke PC2 menggunakan switch.
B. Tanpa Power Cycle
Pada kondisi ini, pengiriman paket dimulai dari awal tanpa kondisi dimana status komputer mati. Oleh karena itu, kita hanya perlu menekan tombol “Reset Simulation”. Sehingga pada simulasi ini hanya diperlukan paket ICMP tanpa sinyal ARP, dikarenakan MAC Address yang dibawa oleh sinyal ARP tadi sudah terdeteksi pada kasus sebelumnya.
1.Mula-mula PC0 bersiap untuk mengirim paket ICMP ke tujuan yaitu PC2.
2. Lalu oleh PC0 paket ICMP dikirim ke switch untuk diteruskan kepada penerima.
3. Lalu oleh switch, paket ICMP langsung diberikan kepada tujuan yaitu PC2. Kondisi ini terjadi karena PC0 sudah mengenal MAC Address dari PC2, sehingga switch pun bisa langsung mengenali komputer mana yang dituju oleh PC0.
4. Oleh PC2 paket ICMP dikembalikan ke switch sebagai balasan bahwa PC2 telah menerima paket dari PC0.
5. Oleh HUB paket ICMP balasan tersebut diteruskan ke penerima yaitu PC0 sebagai pengirim awal.
6. Dengan begitu komunikasi antara PC0 dan PC2 menggunakan ICMP telah berakhir dan status ICMP adalah Successful.
Type Switch
Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3 pada lapisan OSI.
ATM Switch : Asynchronous Transfer Mode adalah mode transfer yang disusun dalam bentuk sel-sel. Maksud asinkronus adalah pengulangan sel yang mengandung informasi dari pengguna tidak perlu periodik.
ISDN Switch : ISDN (Integrated Services Digital Network) Switch atau yang dikenal sebagai istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider bekerja seperti halnya switch, tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang digunakan berupa ISDN card atau ISDN router.
DSLAM Switch: A Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM, sering diucapkan dee-lam) memungkinkan telepon garis untuk membuat koneksi cepat ke Internet. Ini adalah perangkat jaringan, yang terletak di bursa telepon dari penyedia layanan, yang menghubungkan beberapa pelanggan Digital Subscriber Lines (DSLs) dengan kecepatan tinggi backbone Internet line menggunakan multiplexing teknik. Dengan menempatkan DSLAMs terpencil di lokasi terpencil dengan sentral telepon , perusahaa telepon menyediakan layanan DSL ke lokasi sebelumnya di luar jangkauan efektif.
Ethernet Switch
Sebuah Switch Ethernet adalah LAN interkoneksi perangkat yang beroperasi pada lapisan data-link (lapisan 2) dari model referensi OSI . saklar pada dasarnya mirip dengan jembatan, tetapi biasanya mendukung jumlah yang lebih besar dari segmen LAN terhubung dan memiliki kemampuan manajemen yang lebih kaya. LAN modern semakin diganti media bersama media diaktifkan, dengan menginstal switch Ethernet dan jembatan di tempat hub dan repeater. Partisi logis ini lalu lintas ke perjalanan hanya selama segmen jaringan di jalur antara sumber dan tujuan. Hal ini mengurangi bandwidth yang terbuang dari hasil dari mengirim paket ke bagian jaringan yang tidak perlu menerima data. Ada juga manfaat dari pengamanan ditingkatkan (pengguna kurang mampu tap-in ke's data pengguna lain), manajemen yang lebih baik (kemampuan untuk mengontrol siapa yang menerima informasi apa (yaitu Virtual LAN) dan untuk membatasi dampak dari masalah jaringan), dan kemampuan untuk mengoperasikan beberapa link di full duplex (duplex lebih dari setengah diperlukan untuk mengakses bersama-sama).
Port uplink
Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau [[switch jaringan]|switch]] yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut dengan hub lainnya di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dengan menggunakan uplink port, hub-hub pun dapat disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan yang lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink, maka kita dapat menggunakan kabel UTP yang disusun secara crossover.
3. pemecahan masalah lapisan transportasi
jaringan LAN
a. UDP ( User Datagram Protocol ) adalah transport layer yang tidak andal
( unreliable ), connectionless (tidak berbasis koneksi) data yang dikirimkan
dalam bentuk packet tidak harus melakukan call setup seperti pada TCP. Selain
itu, data dalam protokol UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya
nomor identifier. Sehingga sangat besar sekali kemungkinan data sampai tidak
berurutan dan sangat mungkin hilang/rusak dalam perjalananan dari host asal ke
host tujuan. Tergantung pada host penerima/tujuan, apakah akan meminta kembali
pakcet yang rusak atau hilang. UDP merupakan kebalikan dari transport layer
TCP. Dengan menggunakan UDP, setiap aplikasi socket dapat mengirimkan paket –
paket yang berupa datagram. Istilah datagram diperuntukkan terhadap paket dengan
koneksi yang tidak andal ( unreliable service ). Koneksi yang andal selalu
memberikan keterangan apabila pengiriman data gagal, sedangkan koneksi yang
tidak andal tidak akan mengirimkan keterangan meski pengiriman data gagal. UDP
tidak menjamin kevalidan data saat data sampai ke si penerima.
b. TCP ( Transmission Control Protocol ) merupakan protocol transport
yang andal ( reliable ), dikarenakan protokol TCP mempunyai mekanisme yang
memastikan packet dapat diterima oleh client. Pada saat TCP mengirimkan data ke
penerima, TCP akan memberikan state acknowledgement. Apabila state
acknowledgement tidak diterima, maka TCP akan secara otomatis mengirim ulang
data dan menunggu dengan selang waktu tertentu namun apabila dalam selang waktu
tertentu TCP gagal mengirimkan data, maka koneksi akan dihentikan. TCP memiliki
algoritma yang digunakan untuk memperkirakan round-trip time ( RTT ) yaitu
waktu yang dibutuhkan pada saat pengiriman data antara client dan server. TCP
mempunyai karakteristik sebagai protokol yang berorientasi koneksi (Connection
oriented). Sebelum terjadi proses tranfer data, maka yang pertama dilakukan
adalah kedua belah pihak melakukan caal request dan call accept. Protokol TCP
menggunakan jalur data full duplex yang berarti antara kedua host terdapat dua
buah jalur, jalur masuk dan jalur keluar sehingga data dapat dikirimkan secara
simultan.
c.
Header TCP
Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas
beberapa field yang ditunjukkan dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP
header paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi TCP) adalah 20 byte.
Nama field
|
Ukuran
|
Keterangan
|
Source Port
|
2 byte (16 bit)
|
Mengindikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang
mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Source
IP Address dalam header IP dan field Source Port
dalam field header TCP disebut juga sebagai source socket,
yang berarti sebuah alamat global dari mana segmen dikirimkan. Lihat juga Port TCP.
|
Destination Port
|
2 byte (16 bit)
|
Mengindikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang
menerima segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Destination IP
Address dalam header IP dan field Destination Port dalam field header TCP
disebut juga sebagai socket tujuan, yang berarti sebuah alamat
global ke mana segmen akan dikirimkan.
|
Sequence Number
|
4 byte (32 bit)
|
Mengindikasikan nomor urut dari oktet pertama dari data di
dalam sebuah segmen TCP yang hendak dikirimkan. Field ini harus selalu diset,
meskipun tidak ada data (payload) dalam segmen.
Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP, segmen dengan flag SYN (Synchronization) diset ke nilai 1, field ini akan berisi nilai Initial Sequence Number (ISN). Hal ini berarti, oktet pertama dalam aliran byte (byte stream) dalam koneksi adalah ISN+1. |
Acknowledgment Number
|
4 byte (32 bit)
|
Mengindikasikan nomor urut dari oktet selanjutnya dalam
aliran byte yang diharapkan oleh untuk diterima oleh pengirim dari si
penerima pada pengiriman selanjutnya. Acknowledgment number sangat
dipentingkan bagi segmen-segmen TCP dengan flag ACK diset ke nilai 1.
|
Data Offset
|
4 bit
|
Mengindikasikan di mana data dalam segmen TCP dimulai.
Field ini juga dapat berarti ukuran dari header TCP. Seperti halnya field Header
Length dalam header IP, field ini merupakan angka dari word 32-bit dalam
header TCP. Untuk sebuah segmen TCP terkecil (di mana tidak ada opsi TCP
tambahan), field ini diatur ke nilai 0x5, yang berarti data dalam segmen TCP
dimulai dari oktet ke 20 dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data
Offset diset ke nilai maksimumnya (24=16) yakni 15, header TCP
dengan ukuran terbesar dapat memiliki panjang hingga 60 byte.
|
Reserved
|
6 bit
|
Direservasikan untuk digunakan pada masa depan. Pengirim
segmen TCP akan mengeset bit-bit ini ke dalam nilai 0.
|
Flags
|
6 bit
|
Mengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada enam
jumlahnya, yang terdiri atas: URG (Urgent), ACK (Acknowledgment), PSH (Push),
RST (Reset), SYN (Synchronize), dan FIN (Finish).
|
Window
|
2 byte (16 bit)
|
Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia yang dimiliki
oleh buffer host penerima segmen yang bersangkutan. Buffer ini disebut
sebagai Receive Buffer, digunakan untuk menyimpan byte stream yang datang.
Dengan mengimbuhkan ukuran window ke setiap segmen, penerima segmen TCP
memberitahukan kepada pengirim segmen berapa banyak data yang dapat
dikirimkan dan disangga dengan sukses. Hal ini dilakukan agar si pengirim
segmen tidak mengirimkan data lebih banyak dibandingkan ukuran Receive
Buffer. Jika tidak ada tempat lagi di dalam Receive buffer, nilai dari field
ini adalah 0. Dengan nilai 0, maka si pengirim tidak akan dapat mengirimkan
segmen lagi ke penerima hingga nilai field ini berubah (bukan 0). Tujuan hal
ini adalah untuk mengatur lalu lintas data atau flow control.
|
Checksum
|
2 byte (16 bit)
|
Mampu melakukan pengecekan integritas segmen TCP (header-nya
dan payload-nya). Nilai field Checksum akan diatur ke nilai 0 selama
proses kalkulasi checksum.
|
Urgent Pointer
|
2 byte (16 bit)
|
Menandakan lokasi data yang dianggap "urgent"
dalam segmen.
|
Options
|
4 byte (32 bit)
|
Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi tambahan TCP.
Setiap opsi TCP akan memakan ruangan 32 bit, sehingga ukuran header TCP dapat
diindikasikan dengan menggunakan field Data offset.
|
d. NCP (Network Control
Protocol), untuk menetapkan dan mengkonfigurasi protokol jaringan lapisan yang
berbeda.
4. pemecahan masalah (troubleshooting ) LAN
- Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
- Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
- Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
- Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
Struktur DNS
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.â€).
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.â€).
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
- com : Organisasi Komersial
- edu : Institusi pendidikan atau universitas
- org : Organisasi non-profit
- net : Networks (backbone Internet)
- gov : Organisasi pemerintah non militer
- mil : Organisasi pemerintah militer
- num : No telpon
- arpa : Reverse DNS
- xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Bagaimana DNS Bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Bagaimana DNS Bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
- Resolvers mengirimkan queries ke name server
- Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
- Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server
- Net bios
NetBIOS
(singkatan dari istilah dalam bahasa
Inggris: Network Basic Input/Output System) adalah sebuah
spesifikasi yang dibuat oleh International Business Machine (sebenarnya dibuat oleh Sytek Inc.
untuk IBM) dan Microsoft yang mengizinkan aplikasi-aplikasi
terdistribusi agar dapat saling mengakses layanan jaringan,
tanpa memperhatikan protokol transport yang digunakan. Versi
NetBIOS paling baru adalah NetBIOS versi 3. Implementasi versi awal dari
NetBIOS hanya mengizinkan jumlah node yang terhubung hingga 72 node
saja. Versi-versi selanjutnya memperluas jumlah node yang didukung hingga
ratusan node dalam sebuah jaringan. NetBIOS yang berjalan di atas
protokol TCP/IP
(NetBIOS over TCP/IP) didefinisikan dalam RFC 1001, RFC1002, dan RFC
1088.
Fungsi NetBIOS
- Naming
Services
Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan komputer ke jaringan. Ia juga bertugas untuk memastikan agar tidak terjadi duplikasi nama. - DataGram
Support
Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin suksesnya pengiriman paket, besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagram ini digunakan oleh naming services. - Session
Support
Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit session diadakan sedemikian rupa sehingga pengiriman paket dapat dipantau dan dikenal
TROUBLESHOOTING LAPISAN NETWORK PADA JARINGAN LAN
Permasalahan pada jaringan dan cara
memperbaikinya
Setalah
membangun sebuah jaringan LAN, MAN atau yang lainnya pasti tidak luput dari
permasalahan yang sering muncul dan kebanyakan kita mengalaminya, Namun
permasalahan tersebut bisa diatasi dengan cara atau hal yang mudah, asalkan
kita tahu kerusakan apa yang sedang terjadi pada jaringan yang kita
A. Mati atau tidak berfungsinya komponen
pada jaringan
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan
disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak.Korosi yang terjadi dikarenakan
ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu
lama tanpa adanya perawatan yang berkala.Dalam sistem jaringan LAN sering kita
menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu
disebut jaringan dalam kondisi down.Down dalam jaringan bisa kita artikan
sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat meyebabkan
komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali.
Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan
baik dan kembali normal. Istilah Down dalam jaringan komputer LAN berbeda
dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet). Down pada jaringan LAN
disebabkan system dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya
peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet
disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN
yang ada dalam warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang
mengalami gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga
menyebabkan akses ke internet tidak dapat dilakukan Down dalam jaringan LAN
lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet. Down
dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui
indicator-indikator yang dapat kita lihat.Indikator-indikator tersebut
memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen.
· Indikasi kerusakan pada
masing-masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
kerusakan pada Kabel dan konektor
Jaringan
Kabel
dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain
atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan
konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
Ø
Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat
optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan
jaringan
Ø
Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor
yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang
salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang
tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch.
Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif
sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation
terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi
gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja
Ø
Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila
dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor
yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada
terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini
menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti
Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh
suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu
benar-benar tidak bias digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu
menggantinya dengan kabel dan konektor yang baru.atau jika yang rusak itu hanya
pada konektornya namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu
memgganti konektornya saja.
2. Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi
kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh
jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau
komputer workstation dengan server.Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat
dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing
workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan
besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak
menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup)
atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB
yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun
jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu
menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service
khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan yang baru selain
kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan
biaya membeli baru.
3. Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer
masih di disable ,Jadi klik pada Lalu pilih lalu ceklist lalu apply. Selain itu
mungkin sedang terjadi hang pada computer dan yang harus ditempuh adalah
merestart komputer. Hal ini juga sering terjadi karena IP yang kita gunakan
salah atau sama dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.
4. Komputer tidak terdeteksi oleh
komputer lain
Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP
yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain.
Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan
komputer orang lain lalu ketik pingà Run àcaranya adalah Klik start
<> -t. misalnya ping 192.168.0.89.
Nanti akan muncul balasan Jika Reply From . . . . . .
berarti komputer kita sudahterkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out
maka komputer kita tidak bisa terkoneksi dengan komputer lain.
5.
Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver
Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network
Adapter. Biasanya kalu kita sudah menginstal driver akan mucul Local Area
Connetion.
6.
Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor
kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala
atau belum.Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih
belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau
belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada HUB menyala dan pada
komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan
komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan
IP yang masih kosong.
7. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya
Dalam
suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient
adalah suatu keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient,
maka applikasi atau akses ke resource jaringanpun menjadi sangat tidak
efficient dan terasa sangat lambat
Performa
jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion jaringan
(banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas
bandwidth yang ada sekarang. Kalau boleh diibaratkan seperti jalanan ibukota
pada jam sibuk, kapasitas jalan tidak mencukupi dengan berjubelnya jumlah
kendaraan yang memadati jalanan, akibatnya adalah kemacetan yang luar biasa.
Kalau pada hari libur maka jalanan terasa lengang dan anda bisa memacu
kendaraan dengan cepat.
Technology
Ethernet yang sudah using seperti 10 Base2; 10Base5; dan 10Base-T, mereka
menggunakan algoritma CSMA/CD yang menjadi sangat tidak efficient pada beban
yang lebih tinggi. Performa jaringan ini akan menjadi turun drastis jika
prosentase utilisasinya mencapai lebih dari 30% yang membuat jaringan menjadi
sangat lambat.Istilah collision domain mendefinisikan sekumpulan perangkat
jaringan dimana data frame mereka bisa saling bertabrakan. Semua piranti yang
disebut diatas menggunakan hub yang berresiko collisions antar frame yang
dikirim, sehingga semua piranti dari jenis jaringan Ethernet ini berada pada
collision domain yang sama.Bagaimana solusi menghilangkan collision domain dan
algoritma CSMA/CD yang bisa membuat jaringan anda lambat, adalah mengganti
jaringan HUB anda dengan Switch LAN.
Switch
tidak menggunakan BUS secara ber-sama2 seperti HUB, akan tetapi memperlakukan
setiap port tunggal sebagai sebuah BUS terpisah sehingga tidak mungkin terjadi
tabrakan.
Switches menggunakan buffer memori juga untuk menahan frame yang datang, sehingga jika ada dua piranti yang mengirim frame pada saat yang bersamaan, Switch akan melewatkan satu frame sementara frame satunya lagi ditahan didalam memory buffer menunggu giliran frame pertama selesai dilewatkan. Mengganti semua HUB anda dengan Switch akan meningkatkan kinerja dan performa jaringan anda dan kelambatan jaringan akan berkurang secara significant.
Switches menggunakan buffer memori juga untuk menahan frame yang datang, sehingga jika ada dua piranti yang mengirim frame pada saat yang bersamaan, Switch akan melewatkan satu frame sementara frame satunya lagi ditahan didalam memory buffer menunggu giliran frame pertama selesai dilewatkan. Mengganti semua HUB anda dengan Switch akan meningkatkan kinerja dan performa jaringan anda dan kelambatan jaringan akan berkurang secara significant.
·
Bottlenecks
Beban user yang sangat tinggi untuk mengakses
jaringan akan menyebabkan bottleneck jaringan yang mengarah pada kelambatan
jaringan. Aplikasi yang memakan bandwidth yang sangat tinggi seperti aplikasi
video dapat menyumbangkan suatu kelambatan jaringan yang sangat significant
karena seringnya mengakibatkan system jaringan menjadi bottleneck.Anda perlu
mengidentifikasikan aplikasi (khususnya aplikasi yang dengan beban tinggi) yang
hanya diakses oleh satu departemen saja, dan letakkan server pada Switch yang
sama dengan user yang mengaksesnya. Meletakkan resource jaringan yang sering
diakses pada tempat yang dekat dengan pemakainya akan memperbaiki kinerja dan
performa jaringan dan juga response time.
TROUBLESHOOTING
LAPISAN TRANSPORTASI JARINGAN LAN
Masalah jaringan dapat timbul dari
transportasi lapisan masalah pada router, terutama di tepi jaringan mana lalu
lintas diperiksa dan dimodifikasi. Dua teknologi lapisan umumnya dilaksanakan
transportasi adalah akses daftar kontrol (ACL) dan Network Address Translation
(NAT), seperti yang ditunjukkan dalam
Masalah yang paling umum dengan ACLs
disebabkan oleh konfigurasi pantas, seperti ditunjukkan pada gambar 2. Masalah
dengan ACLs dapat menyebabkan jika tidak bekerja sistem gagal. Ada beberapa
daerah yang mana misconfigurations sering terjadi:
- Pilihan arus lalu lintas – misconfiguration router yang paling umum adalah menerapkan ACL untuk lalu lintas yang salah. Lalu lintas didefinisikan oleh kedua antarmuka router melalui yang lalu lintas adalah bepergian dan arah di mana lalu lintas ini bepergian. Sebuah ACL harus diterapkan ke antarmuka yang benar, dan ke arah lalu lintas benar harus dipilih untuk berfungsi dengan baik.
- Perintah akses kontrol entri – entri di ACL harus dari spesifik untuk umum. Meskipun ACL mungkin memiliki entri khusus mengizinkan arus lalu-lintas tertentu, paket pernah cocok entri jika mereka ditolak oleh lain entri sebelumnya dalam daftar. Jika router menjalankan ACLs dan NAT, urutan di mana setiap teknologi ini diterapkan untuk arus lalu lintas penting. Lalu lintas masuk diproses oleh inbound ACL sebelum diproses oleh lalu lintas NAT. Outbound luar di-dalam diproses oleh ACL keluar setelah diproses oleh dalam di-luar NAT.
- Implisit menyangkal semua – ketika keamanan yang tinggi tidak diperlukan pada ACL, elemen kontrol akses implisit ini dapat menjadi penyebab misconfiguration ACL.
- Alamat dan masker wildcard IPv4 – kompleks IPv4 wildcard masker memberikan peningkatan yang signifikan dalam efisiensi, tetapi lebih tunduk pada kesalahan konfigurasi. Contoh topeng wildcard kompleks menggunakan alamat IPv4 10.0.32.0 dan wildcard topeng 0.0.32.15 untuk memilih host pertama 15 alamat baik 10.0.0.0 jaringan atau 10.0.32.0 jaringan.
- Pilihan protokol transport-layer – saat mengkonfigurasi ACLs, sangat penting bahwa hanya protokol lapisan transport benar ditentukan. Banyak administrator jaringan, ketika Zhi arus lalu-lintas tertentu menggunakan TCP port atau UDP port, mengkonfigurasi keduanya. Menentukan kedua membuka sebuah lubang melalui firewall, mungkin memberikan penyusup avenue ke jaringan. Itu juga memperkenalkan elemen tambahan ke ACL, sehingga ACL memakan waktu lama untuk proses, memperkenalkan latensi lebih ke dalam jaringan komunikasi.
- Sumber dan tujuan Port – benar mengontrol lalu lintas antara dua host memerlukan elemen kontrol akses simetris untuk ACL inbound dan outbound. Alamat dan port informasi untuk lalu lintas yang dihasilkan oleh sejumlah menjawab adalah cerminan dari informasi alamat dan port untuk lalu lintas yang dihasilkan oleh tuan rumah memulai.
- Penggunaan kata kunci didirikan – kata kunci didirikan meningkatkan keamanan yang disediakan oleh ACL. Namun, jika kata kunci diterapkan secara tidak benar, hasil yang tidak diharapkan dapat terjadi.
- Protokol jarang – salah dalam mengonfigurasi ACLs sering menyebabkan masalah untuk protokol selain TCP dan UDP. Jarang protokol yang mendapatkan popularitas adalah VPN dan enkripsi protokol.
Kata kunci log adalah perintah yang
berguna untuk melihat ACL operasi pada entri ACL. Kata kunci ini
menginstruksikan router untuk menempatkan sebuah entri di log sistem setiap
kali entri kondisi yang cocok. Acara log termasuk rincian paket yang cocok
elemen ACL. Kata kunci log sangat berguna untuk pemecahan masalah dan juga
menyediakan informasi tentang intrusi upaya diblokir oleh ACL.
Chapter 9: Troubleshooting
the Network 9.2.2.5 Transport Layer Troubleshooting – NAT for IPv4
Ada beberapa masalah dengan NAT
seperti tidak berinteraksi dengan layanan seperti DHCP dan tunneling. Ini dapat
termasuk NAT misconfigured di dalam, NAT di luar, atau ACL. Isu-isu lain
termasuk interoperabilitas dengan teknologi jaringan lainnya, terutama mereka
yang mengandung atau memperoleh informasi dari pengalamatan jaringan host dalam
paket. Beberapa teknologi tersebut meliputi:
- Bootp dalam sistem operasi dan DHCP – protokol kedua mengelola otomatis penugasan alamat IPv4 kepada klien. Ingat bahwa paket pertama yang mengirim klien baru adalah sebuah paket IPv4 siaran DHCP-permintaan. Paket DHCP-permintaan memiliki sumber alamat IPv4 0.0.0.0. Karena NAT memerlukan yang berlaku tujuan dan sumber alamat IPv4, bootp dalam sistem operasi dan DHCP dapat mengalami kesulitan beroperasi router menjalankan statis atau dinamis NAT. mengkonfigurasi fitur penolong IPv4 dapat membantu memecahkan masalah ini.
- DNS dan menang – karena router menjalankan dinamis NAT berubah hubungan antara bagian dalam dan luar alamat secara teratur sebagai tabel entri berakhir dan diciptakan kembali, server DNS atau menang di luar NAT router tidak memiliki representasi akurat jaringan di dalam router. Mengkonfigurasi fitur penolong IPv4 dapat membantu memecahkan masalah ini.
- SNMP – mirip dengan paket DNS, NAT tidak mampu mengubah menangani informasi yang disimpan dalam payload data paket. Karena ini, SNMP manajemen Stasiun pada satu sisi NAT router mungkin tidak dapat menghubungi agen SNMP di sisi lain NAT router. Mengkonfigurasi fitur penolong IPv4 dapat membantu memecahkan masalah ini.
- Tunneling dan enkripsi protokol – enkripsi dan tunneling protokol sering memerlukan bahwa lalu lintas bersumber dari TCP atau UDP port tertentu, atau menggunakan protokol lapisan pengangkut yang tidak dapat diproses oleh NAT. Sebagai contoh, protokol IPsec tunneling dan generik protokol enkapsulasi routing yang digunakan oleh implementasi VPN tidak dapat diproses oleh NAT.
Catatan: DHCPv6 dari sebuah IPv6
klien dapat diteruskan oleh router menggunakan ipv6 dhcp relay perintah.