CARA MENGHITUNG BANDWIDTH DAN BUS SPEED RAM
Bandwidth
Sebelumnya akan di jelaskan terlebih dahulu apa itu bandwidth dan Bus speed.
Bandwidth adalah data yang keluar+masuk/upload+download ke account anda.
Contoh: Ketika anda menerima atau mengirim email, asumsikan besarnya email yang
diterima/dikirim adalah 4 KB, berarti secara teori, untuk bandwidth 1.000 MB
(1.000.000 KB) anda bisa kirim 250.000 email atau berbagai variasi antara
kirim/terima, misalnya 100.000 kirim, 150.000 terima. Ini hanya contoh untuk
penjelasan bandwidth, pada kenyataannya, data yang keluar masuk ke account bisa
datang dari pengunjung (yang mendownload halaman website ke PC-nya), atau anda
upload gambar/file ke account dan sebagainya.
Cara Menghitung Bandwidth:
Kita dapat menghitung waktu transfer data sebuah RAM dalam satuan nanosecon
(sepermiliar detik), atau waktu yang dibutuhkan oleh sebuah RAM untuk
mengirimkan satu bit data kepada Processor.
Rumus yang digunakan adalah :
-Contoh pada DDR PC3200, artinya memiliki bus 400 MHz (DDR PC3200 kadang juga
ditulis sebagai DDR PC400).
-Satuan 400 MHz dikonversikan kedalam Hertz, menjadi 400.000.000 Hertz. Ingat
bahwa 1 MHz = 1.000.000 Hertz. Jadi 400 MHz bisa diartikan sebagai :
1/400.000.000 detik.
-Satuan 1 detik dikonversikan kedalam nansecon, menjadi 1.000.000.000
nanosecon. Ingat bahwa 1 detik = 1 miliar nanosecon.
-Kalikan bilangan 1/400.000.000 x 1.000.000.000 = 2.5 nanosecon.
-Jadi DDR PC3200 itu memiliki transfer rate time sebesar = 2.5 ns.
Bus Speed
Bus speed adalah rasio kecepatan core yang menghubungkan dengan komponen
seperti memori (RAM) dan chipset. Biasanya kecepatan ini dinyatakan dalam
satuan MHz (Mega Hertz) berdasarkan frekuensi yang berjalan padanya.
Cara Menghitung Bus Speed
-Langkah pertama
yang harus kita ketahui adalah mengenali karakter dan spesifikasi dari
processor, motherboard maupun memory yang kita gunakan terutama yang harus kita
tahu adalah maximal temperature, Default voltage dan maximal voltage. Ini
digunakan sebagai patokan bagi kita supaya di dalam overclock kita tau batasan
kemampuan dari masing2 hardware yang akan kita overclock sehingga dapat
dilakukan overclocking secara maximal namun tidak mengakibatkan kerusakan pada
hardware yang kita overclock.
-langkah kedua
menyediakan beberapa software tool yang akan membantu kita dalam process
overclocking. Di dalam panduan akan menggunakan CPUz ,CoreTemp dan orthos saja.
>Cpuz sebagai informasi clock speed di system
>Orthos sebagai Stability Tester
>CoreTemp Sebagai pemantau suhu processor
-Langkah ketiga
mencari maximal clock speed dari processor, mencari maximal speed processor
dapat kita lakukan dengan mengubah nilai beberapa variable di bios. Adapun
variable yang mempengaruhi clock speed processor adalah
*FSB
*Multiplier
*Voltage
untuk menghitung kecepatan processor digunakan rumus :
processor clock = FSB x Multiplier
naikkan FSB-nya supaya cepat langsung saja naikkan 25% dari clock standart.
Contoh : AMD64 X2 3600+ brisbane
FSB : 200Mhz
Multiplier : 9,5
Jadi default clocknya : 200Mhz x 9,5 = 1900Mhz / 1,9Ghz
tingkatkan FSB nya sebesar 25% maka perhitungannya:
=FSB + (FSB x 25%)
=FSB + (( FSB x25 ) : 100)
=200 + ((200x25) : 100)
=250
berarti naikkan FSBnya ke 250Mhz, save settingan bios anda kemudian restart
komputer. ada dua kemungkinan yang akan anda alami.
*pertama gagal masuk OS , jika hal ini terjadi berarti batas maksimal kecepatan
processor anda pada default voltage tidak mencapai 25% L
*kedua Berhasil masuk OS , jika hal ini terjadi maka dapat dikatakan anda telah
berhasil meningkatkan performa processor anda sebesar 26%.