SISTEM OPERASI JARINGAN
1.
Fungsi Sharing Jaringan diantaranya
sebagai berikut:
·
Membagi
sumber daya, misalnya membagi printer, CPU, memori ataupin harddisk
·
Sebagai
sarana berkomunikasi, misalnya e-mail, instant messaging, chatting
·
Sebagai
akses informasi, misalnya web browsing
·
Menghemat
uang, misalnya : printer, dengan adanya jaringan komputer satu printer dapat digunakan
oleh lebih dari satu komputer
·
Reliabilitas
tinggi, misalnya salah satu komputer rusak lalu data didalamnya hilang, maka
data tersebu masih dapat digunakan lagi dikomputer lain yang menyimpan data
tersebut
2.
Beberapa hal umum yang harus di
kuasai seorang network administrator ;
·
Pengetahuan
dasar tentang komputer teori maupun praktek, hal ini sangat penting karena
tidak mungkin menjadi seorang administrator jaringan komputer namun bagaimana
kerja sistem komputer sendiri tidak dikuasai dengan baik.
·
Pengetahuan
tentang berbagai perangkat keras jaringan komputer seperti ; repeater, hub,
switch, router, antena, kabel dan berbagai perangkat pendukung lainnya,
pemahaman meliputi cara kerja, pemasangan dan konfigurasi.
·
Pemahaman
tentang routing teori maupun konfigurasi harus di kuasai dengan baik agar mampu
membangun jaringan dengan baik hal ini sangat diperlukan terutama jika komputer
ataupun sub organisasi perusahaan sangat banyak.
·
Pengetahuan
tentang sistem keamanan komputer terutama jaringannya ( network security ) akan
sangat membantu dan memberikan nilai lebih.
·
Selain
kemampuan teori maupun praktek yang harus dikuasai dengan baik hal lain adalah
memiliki etika profesional, tanpa etika dan sikap seorang profesional yang baik
maka semua kemampuan teori maupun praktek yang dikuasai tidak akan berarti
banyak.
3.
Fungsi dan Tugas Network
Administrator
·
Security
management: menitik beratkan kerja mencakup masalah network administrator
keamanan mencakup hal-hal berikut:
Ø Firewall adalah sistem atau
perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk
melaluinya dan mencegah lalulintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya
dan mencegah lalulintas yang dianggap tidak aman.
Ø Username: username akan digunakan
sebagai informasi log in
Ø password control: yaitu pengendalian
pasword yang dimiliki oleh sebuah sistem.
·
Resource
access: network admin mampu melakukan pembatasan penggunaan sumber daya sesuai
dengan hak akses yang diberikan.
4.
Menginstall Windows Server 2003
a.
Masukan master CD Windows Server 2003
ke dalam CD-ROM PC Server Anda, kemudian restart komputer anda jangan melakukan
installasi dengan upgrade windows. (Pastikan booting ordernya sudah pada
CD-ROM)
b.
Komputer akan melakukan proses Booting
melalui CD-ROM anda yang telah berisi CD master Windows Server 2003 kemudian
tekan Enter / Spasi untuk mulai instalasi. sehingga muncul gambar seperti
berikut
c. Sesaat kemudian Windows Server 2003 akan menampilkan tampilan selamat
datang seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
d. Tekan tombol Enter untuk Setup Windows Server 2003. Maka akan keluar
tampilan Windows Licencing Agreement.
e. 5. Klik tombol F8 jika ingin melanjutkan instalasi Windows Server 2003.
Selanjutnya tekan tombol Enter untuk mulai meng-instal Windows Server 2003.
f.
Khusus PC baru dalam pembagian
partisi, kita dapat mengikuti petunjuk yang telah disediakan oleh Windows.
Untuk Membuat partisi, kita menekan tombol C, kemudian tentukan besarnya ruang
hard disk yang diinginkan. Ketik angka, misalnya 1000, berarti kita membuat
partisi tersebut sebesar 1000 Mb atau 1 Gb.
g. Ulangi langkah-langkah diatas untuk membuat partisi yang lainnya.
h. Windows Server 2003 akan meminta untuk melakukan format terhadap Hard Disk
atau Partisi yang akan digunakan pada proses Instalasi Windows Server 2003.
Jika anda memilih Partisi C sebagai tempat instalasi windows, arahkan posisi ke
partisi C, lalu tekan enter untuk melanjutkannya.
Setelah itu pilih file system yang ingin digunakan. Secara Umum terdiri dari dua jenis, yaitu : NTFS dan FAT.
Setelah itu pilih file system yang ingin digunakan. Secara Umum terdiri dari dua jenis, yaitu : NTFS dan FAT.
i.
Windows Server 2003 otomatis akan
memformat Hard Disk / Partisi Hard Disk yang akan digunakan untuk Instalasi.
j.
Setelah proses format Hard Disk /
Partisi Hard Disk selesai dilakukan, langkah selanjutnya Windows Server 2003
akan mengcopy seluruh file-file instalasi yang dibutuhkan selama proses
Instalasi Windows Server 2003.
k. Setelah proses pengkopian seluruh file-file instalasi yang dibutuhkan
selama proses Instalasi Windows Server 2003 selesai, maka windows mulai untuk
proses instalasinya seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
l.
Windows Server 2003 akan menampilkan
jendela pengaturan Regional and Language Options seperti terlihat pada gambar
di bawah.
m. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Personalized Your Software.
Masukkan sesuai dengan Nama dan Organisasi yang sesuai dengan lisensi anda.
n. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Your Product Key. Masukkan 25
digit key produk yang anda punya.
o. Setelah itu masukan Licencing Modes klik tombol Next. Pada tahapan ini kita
dapat memilih 2 opsi, yaitu Per server dan Per Device (seat). Nah anda pilih
yang mana ?
p. Jika kita berbicara tentang Lisensi Resmi tentu saja hal ini sangat
berpengaruh. Jika pilihannya adalah per server, kita memiliki jumlah 1 lisensi
untuk berapa pengguna. Jika anda mengisi angka 100 CAL, berarti 1 lisensi yang
kita miliki hanya boleh dan bisa diakses oleh 100 user dalam waktu yang
bersamaan. CAL atau Client Access License adalah lisensi untuk mendapatkan
keabsahan mengakses ke server oleh setiap user atau device yang terhubung ke
server.
q. Sebaliknya, jika anda memilih per Device, berarti setiap server yang kita
punya memiliki lisensi tersendiri.
r.
Masukan Nama Komputer dan Password
Administrator dari Windows Server 2003. Kemudian klik tombol Next. Nama
Komputer tidak boleh diisi sembarangan, karena akan terkait dengan proses
konfigurasi yang lainnya.
s. Pilih Tanggal dan Waktu komputer yang akan di-install Windows Server
2003, kemudian klik tombol Next.
t.
Windows Server 2003 akan menampilkan
jendela Networking Setting. Jika tidak akan melakukan seting-an standar yang
diberikan oleh Windows Server 2003 (Default) saat ini, klik tombol Next.
u. Tunggu beberapa saat, windows akan melakukan proses konfigurasi.
Windows Server 2003 telah selesai di Install, langkah berikutnya login ke dalam komputer tersebut dengan menekan tombol keyboard CTRL + Alt + Delete. Masukan User name dan password administartor, kemudian klik tombol OK.
Windows Server 2003 telah selesai di Install, langkah berikutnya login ke dalam komputer tersebut dengan menekan tombol keyboard CTRL + Alt + Delete. Masukan User name dan password administartor, kemudian klik tombol OK.
5. Jenis Account User Windows Server 2003 :
·
Administrator
·
Guest
·
User
6. Jenis Account Gorup Windows Server 2003:
·
Administrator
·
Guest
·
User
·
Operator
back-up
·
Power
user
·
Operator
server
·
Operator
account
·
Operator
printer
7. standar pengisian password seperti batas minimum, gabungan huruf besar dengan huruf kecil, gabungan
angka dan huruf dsb
8. Proteksi untuk integritas data
Transaction
logging : merupakan system file yang
dapat di-recovery untuk dapat mencatat semua perubahan terakhir pada directory
dan file secara otomatis.
·
Jika
transaksi system berhasil NT akan
melakukan pembaharuan pada file.
·
Jika
transaksi gagal, NT akan melalui :
Ø
Tahap
analisis : mengukur kerusakan dan menentukan lokasi cluster yang harus
diperbarui per informasi dalam file log.
Ø
Tahap
redo : melakukan semua tahapan transaksi yang dicatat pada titik periksa
terakhir
Ø
Tahap
undo : mengembalikan ke kondisi semula untuk semua transaksi yang belum selesai
dikerjakan.
9.
Instalasi DHCP Windows Server
a.
klik tombol Start > All Program > Administrative Tools > Configure
Your Server Wizard.
b.
Tampil kotak dialognya klik Next, tampil informasi yang memberikan agar
anda melakuakan item yang diberi tahu dahulu
c.
Tampil kotak pilihan modul dari server yang sudah terpasang dan yang belum
terpasang . Sorot DHCP server lalu klik next, tampak informasi instalasi DHCP
sever serta membuat scope baru secara wizard, setelah itu klik next.
d.
Terjasi konfirgurasi komponen, beberapa saat kemudian tampilwizard untuk
scop baru, klik next.
e.
Tampil isian nama dan uraiannya, lalu next, tampil isian untuk scope yang
akan dipakai.
f.
Ketika IP-nya pada kotak isian Start dan End IP address.
g.
Kemudian klik next, tampil kotak dialog. Add Exclussion, yaitu alamat yang
tidak dipakai dalam DHCP. Biasanya alamat kekecualian ini dipakai untuk server
lain, lalu klik next.
h.
Tampil kotak isian utuk membatasi waktu pemakaian IP yang diberikan oleh
DHCP server alamat Ethernet yang sama. Defalutnya dapat anda ubah sesuai
keinginan. Setelah itu klik Next, tampil konfirmasi apakah ingin melakukan
konfirgurasi, sekarang klik yes dan klik next. Tampil isian alamat IP yang akan
digunakan oleh klien sebagai router. Karena tidak memakai router klik next.
i.
Tampil kotak isian untuk nama domain induk dan DNS server.
j.
Ketik menu domainnya pada isian parrent domain dan nama servernya pada
server names. Setelah diisi, klik tombol resolve sehingga tampil alamat IP
address , klik Add dan lanjutakan dengan next.
k.
Muncul kotak dialog untuk isian alamat IP WINS Server.
l.
Pada nama kotak server name ketik nama servernya lalu klik tombol Resolve ,
akan tampil alamat Wins Server tersebut pada kotak isian IP address, klik Add
dan lanjutkan dengan Next.
m.
Tampil kotak informasi apakah anda ingin segera mengaktifkan alamat IP yang
baru disetting. Pilihan yang diberikan adalah yes, klik next saja dan lanjutkan
dengan finish.
10.
9
kategori Audit :
Ø
audit account logon event = mengaudit aktivitas user
waktu waktu login ke domain
Ø
audit account management = mengaudit pembuatan &
perubahan user & group account
Ø
audit directory service access = mengaudit aktivitas
user2 yg mengakses objek2 dlm AD
Ø
audit logon events = mengaudit user yg login/logoff
dengan domain kita
Ø
audit object access = mengaudit akses ke file, folder,
atau printer
Ø
audit policy change = mengaudit perubahan2 security user,
hak2 user, dan audit policy
Ø
audit previlege use = mengaudit penggunaan hak2 user
Ø
audit process tracking = mengaudit eksekusi suatu program
Ø
audit system events = mengaudit aktivitas system misalnya
waktu komp. booting atau mati
11.
Proses audit internal secara umum
terdiri atas empat tahapan yaitu:
1)
Perencanaan audit internal
2)
Persiapan audit internal
3)
Pelaksanaan:
a.
Pertemuan pembukaan
b.
Pengumpulan bukti yang objektif berdasarkan pemeriksaan
dokumen dan pengamatan langsung
c.
Pembuatan laporan audit internal