Linux
Komponen Arsitektur Keamanan Linux :
1.
Account Pemakai (user
account)
Keuntungan :
·
Kekuasaan dalam satu account
yaitu root, sehingga mudah dalam administrasi system.
·
Kecerobohan salah satu user
tidak berpengaruh kepada system secara keseluruhan.
·
Masing-masing
user memiliki privacy yang ketat
Macam User :
Root :
kontrol system file, user, sumber daya
(devices) dan akses jaringan
User :
account dengan kekuasaan yang diatur
oleh root dalam melakukan aktifitas dalam
system.
Group :
kumpulan user yang memiliki hak sharing
yang sejenis terhadap suatu devices
tertentu.
2.
Kontrol Akses secara
Diskresi (Discretionary Access control)
Discretionary Access control (DAC) adalah
metode pembatasan yang ketat, yang meliputi :
·
Setiap account memiliki
username dan password sendiri.
·
Setiap file/device memiliki
atribut(read/write/execution) kepemilikan, group, dan user umum.
Jika kita lakukan list secara detail menggunakan $ls –l, kita dapat
melihat penerapan DAC pada file system linux :
d rw- - -x - - -
5 fade users 1024
Feb 8 12:30 Desktop
- rw- r - - r - -
9 Goh hack 318
Mar 30 09:05 borg.dead.letter
-
|
rw-
|
r - -
|
r - -
|
9
|
Goh
|
hack
|
318
|
Mar
|
30
|
09:05
|
borg.dead.letter
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
|||
Keterangan :
|
|||||||||||||
1 =
|
tipe dari file ; tanda dash ( -
) berarti file biasa, d berarti directory, l berarti file link, dsb
|
5 =
6 =
7 =
|
Jumlah link file
Nama pemilik (owner)
Nama Group
|
||||||||||
2 =
|
Izin akses untuk owner (pemilik), r=read/baca,
w=write/tulis, x=execute/eksekusi
|
8 =
9 =
10 =
|
Besar file dalam byte
Bulan dan tanggal update terakhir
Waktu update terakhir
|
||||||||||
3 =
|
Izin akses untuk group
|
11 =
|
Nama file/device
|
||||||||||
4 =
|
Izin akses untuk other (user lain yang berada di
luar group yang didefinisikan sebelumnya)
|
||||||||||||
Perintah-perintah penting pada DAC :
·
Mengubah izin akses file :
1.
bu : chmod < u | g | o
> < + | - > < r | w | e > nama file,
contoh :
chmod u+x g+w o-r
borg.dead.letter ; tambahkan akses eksekusi(e) untuk user (u), tambahkan juga
akses write(w) untuk group (g) dan kurangi izin akses read(r) untuk other(o)
user.
2.
chmod metode octal, bu: chmod
- - - namafile , digit dash ( - ) pertama untuk izin akses user, digit ke-2
untuk izin akses group dan digit ke-3 untuk izin akses other, berlaku ketentuan
: r(read) = 4, w(write) = 2, x (execute) = 1 dan tanpa izin akses = 0.
Contoh :
Chmod 740 borg.dead.letter
Berarti : bagi file borg.dead.letter
berlaku
digit
ke-1 à
7=4+2+1=izin akses r,w,x penuh untuk user.
digit
ke-2 à
4=4+0+0=izin akses r untuk group
digit ke-3 à 0=0+0+0=tanpa izin akses untuk other
user.
·
Mengubah kepemilikan : chown
<owner/pemilik><nama file>
·
Mengubah kepemilikan group :
chgrp <group owner><nama file>
·
Menggunakan account root untuk
sementara :
~$su ; system akan meminta password
password : **** ; prompt akan berubah jadi pagar, tanda
login sebagai root
~#
·
Mengaktifkan shadow password,
yaitu membuat file /etc/passwd menjadi dapat dibaca (readable) tetapi
tidak lagi berisi password, karena sudah dipindahkan ke /etc/shadow
Contoh tipikal file /etc/passwd
setelah diaktifkan shadow:
…
root:x:0:0::/root:/bin/bash
fade:x:1000:103: , , , :/home/fade:/bin/bash
…
Lihat user fade, dapat kita baca sebagai berikut
:
username : fade
Password : x
User ID (UID) : 1000
Group ID (GUID) : 103
Keterangan tambahan : -
Home directory : /home/fade
Shell default : /bin/bash
Password-nya bisa dibaca (readable), tapi
berupa huruf x saja, password sebenarnya disimpan di file /etc/shadow dalam
keadaan dienkripsi :
…
root:pCfouljTBTX7o:10995:0:::::
fade:oiHQw6GBf4tiE:10995:0:99999:7:::
…
Perlunya Pro aktif password
Linux
menggunakan metode DES (Data Encription Standart) untuk password-nya. User
harus di training dalam memilih password yang akan digunakannya agar tidak
mudah ditebak dengan program-program crack password dalam ancaman bruto force
attack. Dan perlu pula ditambah dengan program Bantu cek keamanan password
seperti :
·
Passwd+ : meningkatkan loging dan mengingatkan user jika mengisi
password yang mudah ditebak, ftp://ftp.dartmouth.edu/pub/security
·
Anlpasswd : dapat membuat aturan standar pengisian
password seperti batas minimum, gabungan huruf besar dengan huruf kecil,
gabungan angka dan huruf dsb, ftp://coast.rs.purdue.edu/pub/tools/unix/
3.
Kontrol akses
jaringan (Network Access Control)
Firewall linux [1]
:
alat pengontrolan akses antar jaringan
yang membuat linux dapat memilih host yang berhak / tidak berhak mengaksesnya.
Fungsi
Firewall linux :
·
Analisa dan filtering paket
Memeriksa paket TCP, lalu
diperlakukan dengan kondisi yang sudah ditentukan, contoh paket A lakukan
tindakan B.
·
Blocking content dan protocol
Bloking isi paket seperti applet java, activeX, Vbscript, Cookies
·
Autentikasi koneksi dan
enkripsi
Menjalankan enkripsi dalam
identitas user, integritas satu session dan melapisi data dengan algoritma
enkripsi seperti : DES, triple DES, Blowfish, IPSec, SHA, MD5, IDEA, dsb.
Tipe firewall
linux :
·
Application-proxy
firewall/Application Gateways
Dilakukan pada level aplikasi di
layer OSI, system proxy ini meneruskan / membagi paket-paket ke dalam jaringan internal.
Contoh : software TIS FWTK (Tursted Information System Firewall Toolkit)
·
Network level Firewall, fungsi
filter dan bloking paket dilakukan di router. Contoh : TCPWrappers, aplikasinya
ada di /usr/sbin/tcpd. Cara kerjanya :
Lihat isi file /etc/inetd.conf :
...
telnet stream tcp
nowait root
/usr/sbin/telnetd
shell
stream tcp nowait root /usr/sbin/rshd
pop3 stream tcp
nowait root
/usr/sbin/pop3d
…
dengan diaktifkan TCPwrappers maka isi file /etc/inetd.conf :
...
telnet stream
tcp nowait
root /usr/sbin/tcpd in.telnetd
shell
stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd in.rshd -L
pop3 stream tcp
nowait root
/usr/sbin/tcpd in.pop3d
…
setiap ada permintaan layanan jarak jauh, dipotong dulu dengan
pencocokan rule set yang telah diatur oleh tcp in, jika memenuhi syarat
diteruskan ke file yang akan diekseskusi, tapi jika tidak memenuhi syarat
digagalkan.
Pengaturan TCPWrapper dilakukan dengan mengkonfigurasi 2 file, yaitu
:
·
/etc/host.allow à host yang diperbolehkan mengakses.
·
/etc/host.deny à host yang tidak diperbolehkan mengakses.
4.
Enkripsi (encryption)
Penerapan Enkripsi di linux :
·
Enkripsi password à menggunakan
DES ( Data Encryption Standard )
·
Enkripsi komunikasi data :
1.
Secure Shell (SSH) à Program yang melakukan loging terhadap komputer lain dalam
jaringan, mengeksekusi perintah lewat mesin secara remote dan memindahkan file
dari satu mesin ke mesin lainnya. Enkripsi dalam bentuk Blowfish, IDEA, RSA,
Triple DES. Isi SSH Suite :
·
scp (secure shell copy) à mengamankan penggandaan data
·
ssh (secure shell client) à model client ssh seperti
telnet terenkripsi.
·
ssh-agent
à otentikasi lewat jaringan dengan model
RSA.
·
sshd (secure shell server) à di port 22
·
ssh-keygen à pembuat kunci (key generator) untuk ssh
Konfigurasi dilakukan di :
·
/etc/sshd_config (file
konfigurasi server)
·
/etc/ssh_config (file
konfigurasi client)
2.
Secure socket Layer (SSL) à mengenkripsi data yang dikirimkan lewat port http.
Konfigurasi
dilakukan di : web server APACHE dengan ditambah PATCH SSL.
5.
Logging
Def : Prosedur dari Sistem Operasi atau aplikasi
merekam setiap kejadian dan menyimpan rekaman tersebut untuk dapat dianalisa.
Semua file log linux disimpan di directory
/var/log, antara lain :
·
Lastlog : rekaman user login terakhir kali
·
last : rekaman user yang pernah login dengan
mencarinya pada file /var/log/wtmp
·
xferlog : rekaman informasi login di ftp daemon
berupa data wktu akses, durasi transfer file, ip dan dns host yang mengakses,
jumlah/nama file, tipe transfer(binary/ASCII), arah transfer(incoming/outgoing),
modus akses(anonymous/guest/user resmi), nama/id/layanan user dan metode
otentikasi.
·
Access_log : rekaman layanan http / webserver.
·
Error_log : rekaman pesan kesalahan atas service http / webserver berupa data
jam dan waktu, tipe/alasan kesalahan
·
Messages : rekaman kejadian pada kernel ditangani
oleh dua daemon :
o
Syslog
à merekam semua program yang dijalankan,
konfigurasi pada syslog.conf
o
Klog à
menerima dan merekam semua pesan kernel
6.
Deteksi Penyusupan
(Intrusion Detection)
Def : aktivitas
mendeteksi penyusupan secara cepat dengan menggunakan program khusus secara
otomatis yang disebut Intrusion Detection System
Tipe dasar IDS :
·
Ruled based system : mencatat
lalu lintas data jika sesuai dengan database dari tanda penyusupan yang telah
dikenal, maka langsung dikategorikan penyusupan. Pendekatan Ruled based system
:
o
Preemptory (pencegahan) ; IDS
akan memperhatikan semua lalu lintas jaringan, dan langsung bertindak jika
dicurigai ada penyusupan.
o
Reactionary (reaksi) ; IDS
hanya mengamati file log saja.
·
Adaptive
system : penerapan expert system dalam mengamati lalu lintas jaringan.
Program IDS :
·
Chkwtmp : program pengecekan terhadap entry kosong
·
Tcplogd : program pendeteksi stealth scan (scanning yang dilakukan tanpa
membuat sesi tcp)
Host entry : program pendeteksi login anomaly (perilaku
aneh) à bizarre behaviour (perilaku aneh), time
anomalies (anomaly waktu), local anomaly.
Windows NT
Komponen
Arsitektur Keamanan NT :
1. Adminisrasi User dan Group
Jenis Account User :
·
Administrator
·
Guest
·
User
Jenis Account Gorup :
·
Administrator
·
Guest
·
User
·
Operator back-up
·
Power user
·
Operator server
·
Operator account
·
Operator printer
Hak User / Grup :
·
Hak basic : acces computer from
network, back-up files/directory, change system time, logon locally, manage
auditing and security, log (event viewer), restore files and directory,
shutdown system, take ownership files or other object, dll.
·
Hak advance : access service
and kernel untuk kebutuhan pengembangan system.
2. Keamanan untuk system File
A. NTFS :
·
Cepat dalam operasi standar
file (read – write – search)
·
Terdapat system file
recovery, access control dan permission.
·
Memandang obyek sebagai
kumpulan atribut, termasuk permission access.
B. Proteksi untuk integritas data
Transaction
logging :
merupakan system file yang dapat di-recovery untuk dapat mencatat semua
perubahan terakhir pada directory dan file secara otomatis.
·
Jika transaksi system berhasil
NT akan melakukan pembaharuan pada file.
·
Jika
transaksi gagal, NT akan melalui :
·
Tahap
analisis : mengukur kerusakan dan menentukan lokasi cluster yang harus
diperbarui per informasi dalam file log.
·
Tahap
redo : melakukan semua tahapan transaksi yang dicatat pada titik periksa
terakhir
·
Tahap
undo : mengembalikan ke kondisi semula untuk semua transaksi yang belum selesai
dikerjakan.
Sector sparing : Teknik dynamic data recovery yang hanya terdapat pada
disk SCSI dengan cara memanfaatkan teknologi fault-tolerant volume untuk
membuat duplikat data dari sector yang mengalami error. Metodenya adalah dengan
merekalkulasi dari stripe set with parity atau dengan membaca sector dari
mirror drive dan menulis data tersebut ke sektor baru.
Cluster remapping : Jika ada kegagalan dalam transaksi I/O pada disk ,
secara otomatis akan mencari cluster baru yang tidak rusak, lalu menandai
alamat cluster yang mengandung bad sector tersebut.
C. Fault tolerance : Kemampuan untuk menyediakan redudansi data secara
realtime yang akan memberikan tindakan penyelamatan bila terjadi kegagalan
perangkat keras, korupsi perangkat lunak dan kemungkinan masalah lainnya.
Teknologinya
disebut RAID (Redudant Arrays of inexpensive Disk) : sebuah array disk dimana
dalam sebuah media penyimpanan terdapat informasi redudan tentang data yang
disimpan di sisa media tersebut.
Kelebihan RAID :
·
Meningkatkan kinerja I/O
·
meningkatkan reabilitas media
penyimpanan
1.
Disk mirroring (RAID 1) :
meliputi penulisan data secara simultan kedua media penyimpanan yang secara
fisik terpisah.
2.
Disk stripping dengan Parity
(RAID 5) : data ditulis dalam strip-strip lewat satu array disk yang didalam
strip-strip tersebut terdapat informasi parity yang dapat digunakan untuk
meregenerasi data apabila salah satu disk device dalam strip set mengalami
kegagalan.
3. Model Keamanan Windows NT
Dibuat dari beberapa komponen yang
bekerja secara bersama-sama untuk memberikan keamanan logon dan access control
list (ACL) dalam NT :
·
LSA (Local security
Authority) : menjamin user memiliki hak untuk
mengakses system. Inti keamanan
yang menciptakan akses token, mengadministrasi kebijakan keamanan local dan
memberikan layanan otentikasi user.
·
Proses
logon : menerima permintaan logon dari user (logon interaktif dan logon
remote), menanti masukan username dan password yang benar. Dibantu oleh Netlogon service.
·
Security Account Manager
(SAM) : dikenal juga sebagai directory service
database, yang memelihara database untuk account user dan memberikan layan
validasi untuk proses LSA.
·
Security Reference Monitor
(SRM) : memeriksa status izin user dalam mengakses,
dan hak user untuk memanipulasi obyek serta membuat pesan-pesan audit.
4. Keamanan Sumber daya lokal
Obyek dalam NT [file, folder (directory), proses, thread,
share dan device], masing-masing akan dilengkapi dengan Obyek Security
Descriptor yang terdiri dari :
·
Security ID Owner : menunjukkan
user/grup yang memiliki obyek tersebut, yang memiliki kekuasaan untuk mengubah
akses permission terhadap obyek tersebut.
·
Security ID group : digunakan
oleh subsistem POSIX saja.
·
Discretionary ACL (Access
Control List) : identifikasi user dan grup yang diperbolehkan / ditolak dalam
mengakses, dikendalikan oleh pemilik obyek.
·
System ACL : mengendalikan
pesan auditing yang dibangkitkan oleh system, dikendalikan oleh administrator
keamanan jaringan.
5. Keamanan
Jaringan
Jenis Keamanan
Jaringan Windows NT :
·
Model
keamanan user level : account user akan mendapatkan akses untuk pemakaian
bersama dengan menciptakan share atas directory atau printer.
o
Keunggulan
: kemampuan untuk memberikan user tertentu akses ke sumberdaya yang di-share
dan menentukan jenis akses apa yang diberikan.
o
Kelemahan
: proses setup yang kompleks karena administrator harus memberitahu setiap user
dan menjaga policy system keamanan tetap dapat dibawah kendalinya dengan baik.
·
Model
keamanan Share level : dikaitkan dengan jaringan peer to peer, dimana user
manapun membagi sumber daya dan memutuskan apakaha diperlukan password untuk
suatu akses tertentu.
o
Keuntungan
: kesederhanaannya yang membuat keamanan share-level tidak membutuhkan account
user untuk mendapatkan akses.
o
Kelemahan
: sekali izin akses / password diberikan, tidak ada kendali atas siap yang
menakses sumber daya.
Cara NT menangani keamanan jaringan :
- Memberikan permission :
·
Permission NTFS local
·
Permission shere
- Keamanan RAS (Remote Access Server)
Melakukan remote access user menggunakan dial-up :
·
Otentikasi user name dan
password yang valid dengan dial-in permission.
·
Callback security : pengecekan
nomor telepon yang valid.
·
Auditing : menggunakan auditing
trails untuk melacak ke/dari siapa, kapan user memiliki akses ke server dan
sumberdaya apa yang diakses.
- Pengamanan Layanan internet :
·
Firewall
terbatas pada Internet Information server (IIS).
·
Menginstal tambahan proxy
seperti Microsoft Proxy server.
- Share administrative :memungkin administrator mendapatkan akses
ke server windows NT atau workstation melalui jaringan
6. Keamanan
pada printer
Dilakukan dengan
mensetting properties printer :
- Menentukan
permission : full control, Manage document, print
- Biasanya
susunan permission pada NT defaulut :
·
Adminstrator – full control
·
Owner – Manage document
·
Semua user – print
- Mengontrol print job, terdiri dari :
·
Setting waktu cetak
·
Prioritas
·
Notifikasi
(orang yang perlu diberi peringatan)
- Set
auditing information
7. Keamanan Registry
Tools yang disediakan dalam pengaksesan
registry :
·
System policy editor :
mengontrol akses terhadap registry editor, memungkinkan administrator mengedit
dan memodifikasi value tertentu dalam registry dengan berbasis grafis.
·
Registry editor (regedit32.exe)
: tools untuk melakukan edit dan modifikasi value dalam registry.
·
Windows NT Diagnostics
(winmsd.exe) : memungkinkan user melihat setting isi registry dan valuenya
tanpa harus masuk ke registry editor sendiri.
Tools backup
untuk registry yaitu :
·
Regback.exe memanfaatkan
command line / remote session untuk membackupr registry.
·
ntbackup.exe : otomatisasi
backup HANYA pada Tape drive, termasuk sebuah kopi dari file backup registry
local.
·
Emergency Repair Disk
(rdisk.exe) : memback-up hive system dan software dalam registry.
8. Audit dan Pencatatan Log
·
Pencatatan logon dan
logoff termasuk pencatatan dalam multi
entry login
·
Object access (pencatatan akses
obyek dan file)
·
Privilege Use (paencatatan
pemakaian hak user)
·
Account Management (manajemen
user dan group)
·
Policy
change (Pencatatan perubahan kebijakan keamanan)
·
System
event (pencatatan proses restart, shutdown dan pesan system)
·
Detailed tracking (pencatatan
proses dalam system secara detail)