IEEE tidak menguji peralatan untuk
memenuhi standar mereka. Badan nirlaba Wi-Fi Alliance didirikan tahun 1999
untuk mengisi celah ini — untuk menetapkan dan mendorong standar
interoperabilitas dan kompatibilitas mundur, serta mempromosikan teknologi
jaringan wilayah lokal nirkabel. Pada 2010, Wi-Fi Alliance terdiri dari lebih
dari 375 perusahaan di seluruh dunia. Wi-Fi Alliance mendorong pemakaian merek
Wi-Fi kepada teknologi yang didasarkan pada standar IEEE 802.11 dari Institute
of Electrical and Electronics Engineers. Ini meliputi koneksi jaringan wilayah
lokal nirkabel (WLAN), konektivitas alat-ke-alat (seperti Wi-Fi Peer to Peer
atau Wi-Fi Direct), jaringan wilayah pribadi (PAN), jaringan wilayah lokal
(LAN), dan bahkan sejumlah koneksi jaringan wilayah luas (WAN) terbatas.
Perusahaan manufaktur dengan keanggotaan Wi-Fi Alliance, yang produknya
berhasil melewati proses sertifikasi, berhak menandai produk tersebut dengan
logo Wi-Fi.
Secara spesifik, proses sertifikasi
memerlukan pemenuhan standar radio IEEE 802.11, standdar keamanan WPA dan WPA2,
dan standar autentikasi EAP. Sertifikasi opsionalnya meliputi pengujian standar
draf IEEE 802.11, interaksi dengan teknologi telepon seluler pada peralatan
konvergen, dan fitur-fitur keamanan, multimedia, dan penghematan tenaga.
Tidak semua peralatan Wi-Fi dikirim untuk
mendapatkan sertifikasi. Kurangnya sertifikasi Wi-Fi tidak berarti bahwa sebuah
alat tidak kompatibel dengan alat Wi-Fi lainnya. Jika alat tersebut memenuhi
syarat atau setengah kompatibel, Wi-Fi Alliance tidak perlu berkomentar
terhadap penyebutannya sebagai sebuah alat Wi-Fi, meskipun secara teknis hanya
alat yang bersertifikasi yang disetujui. Istilah seperti Super Wi-Fi, yang
dicetuskan oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS untuk mendeskripsikan
rencana jaringan pita TV UHF di Amerika Serikat, dapat disetujui atau tidak.
Lihat Pula :