Proposal Kewirausahaan : BAB III Aspek Produksi

Bagi teman teman kelas xii mungkin sedang dipusingkan oleh ujian praktik kewirausahaan yang mengharuskan siswanya untuk membuat produk untuk display dan harus membuat proposalnya... nah! berikut adalah BAB III proposal kwu

BAB III
ASPEK PRODUKSI

A.  Analisa lokasi usaha
Lokasi usaha merupakan salah satu faktor yang penting, karena lokasi usaha menentukan laku tidaknya jasa atau barang yang akan dijual. Usaha “G-nit Collection” berlokasi di Ruko Slawi.
Alasan pemilihan lokasi usaha dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti  :
1.    Faktor ekonomis
Dilihat dari segi ekonomi, Ruko Slawi cukup strategis yaitu sehingga banyak orang yang berlalu lalang dan sehingga dapat membeli  produk “G-nit Collection”. Selain itu pelanggan lebih mudah mencari transportasi karena tempat yang dekat dengan jalan raya, serta tempat yang mudah diakses oleh masyarakat.

2.    PP (Peraturan Pemerintah)
                             Atas dasar peraturan pemerintah mengenai Tata Letak Ruang Kota yang menjelaskan bahwa Ruko Slawi merupakan sarana pusat jual beli di kabupaten Tegal, sehingga usaha produk “G-nit Collection” dapat dengan mudah mendapatkan pelanggan. Selain itu, semua orang juga sudah mengetahui bahwa tempat tersebut menjadi wadah dimana banyak barang yang diperjualkan.


B.            Fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan
Dalam mengelola suatu usaha tentu dibutuhkan sebuah fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk membantu membangun usaha tersebut.
Berikut merupakan peralatan yang digunakan dibagi menjadi empat fungsi berupa :
a.                   Peralatan operasional utama
Yaitu peralatan operasional  yang digunakan untuk melakukan proses usaha G-nit Collection. Dalam hal ini peralatan operasional utama bertahan lama dan tidak habis dipakai,berupa :
·         Kios
·         Meja
·         Kursi
·         Laptop
b.                   Peralatan pelayanan
                        Yaitu peralatan pelengkap  yang digunakan untuk membantu proses operasional usaha. Dalam hal ini perlengkapan pelayanan tidak bertahan  lama karena sifatnya habis dipakai, berupa :
·         Tinta
·         Kertas
c.                   Peralatan lain - lain
Yaitu peralatan  yang digunakan untuk melengkapi pelayanan proses operasional usaha, berupa :
·         Tempat pemajang produk
·         Plastik

C.                Kebutuhan bahan baku
Bahan yang digunakan benang rajut (poliester) yang banyak beredar dipasaran, sehingga bahan tersebut mudah untuk dicari. Selain mudah dicari, bahan tersebut memiliki warna yang bervariasi.
Berikut merupakan jenis kebutuhan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan produk G-nit Collection :
a.              Kebutuhan bahan baku : Benang rajut (Poliester).
b.              Kebutuhan bahan pembantu : Resleting, kain furing.
c.              Kebutuhan bahan pelengkap : Benang jahit.
Produk kerajinan dari “G-nit Collection” memperlihatkan keindahan dan keunikan bentuk, warna, maupun tekstur dari bahan itu sendiri. Sebuah produk fashion pada umumnya terdiri atas bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama adalah yang memiliki nilai estetik, sedangkan bahan pendukung berfungsi untuk konstruksi. Bahan utama produk kerajinan “G-nit Collection” adalah Benang rajut (poliester) dan bahan pendukungnya adalah aksesoris.



D.             Kebutuhan tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja sangat mempengaruhi keberhasilan suatu usaha, jika tenaga kerja mempunyai pribadi yang baik dan dapat menaati peraturan, maka usaha akan lancar dan tidak akan tertanggu dalam pengoperasionalnya. Tetapi sebaliknya, jika tenaga kerja mempunyai pribadi yang buruk dan tidak dapat mencari peraturan, maka dapat dipastikan kelancaran usaha akan terganggu.
Untuk menghindari hal tersebut maka usaha produk kerajinan “G-nit Collection”   memiliki kriteria untuk tenaga kerja yaitu sebagai berikut :

Jumlah
Jabatan
Kualifikasi pendidikan
Spesifikasi pekerjaan
Gaji
1
Pemimpin
Sarjana ekonomi
ü  Dapat memanagement jalannya usaha
ü  Bertanggung jawab
ü  Pekerja keras dan dapat menilai kerajinan pegawai
Rp. 1.000.000,-/bulan
3









Pengrajin
Smk jurusan tata busana
ü  Mempunyai keahlian dalam mendesain produk (baik warna, pola, dan konsep produk yang akan dihasilkan)
ü  Disiplin
ü  Bertanggung jawab
ü  Memiliki pribadi yang baik
ü  Ulet
ü  Teliti
Rp. 500.000,-/bulan
TOTAL GAJI
Rp. 2.250.000,- /bulan

E.                 Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan cukup rumit, karena membuat produk kerajinan rajutan. Tahapan produksi terbagi atas :
1.      Pembahanan
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi.
2.      Pembentukan
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis maaterial, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat.
3.      Perakitan
Perakitan dilakukan apabila produk hiasan yang dibuat terdiri atas beberapa bagian.
4.      Finishing
Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan.
Tahap produksi
Jenis aktivitas & teknik yang digunakan
Alat/bahan
Metode dan alat k3
Pembahanan
Memilih benang rajut sesuai warna yang diinginkan, memasang benang pada jarum
Benang rajut dan jarum rajut
Pelindung jari-jari
Pembentukan
Merajut benang
Benang rajut (poliester), jarum rajut, dan gunting.
Pelindung jari-jari
Perakitan
Memasang resleting dan  kain furing
Benang jahit, resleting, kain furing, jarum jahit, dan gunting.
Pelindung jari-jari
Finishing
Memasang aksesoris
Aksesoris, benang jahit, jarum jahit, dan gunting.
Pelindung jari-jari


F.                 Kapasitas produksi
Produk kerajinan “G-nit Collection” dalam membuat satu produk kerajinan dilakukan oleh satu pengrajin agar menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Karena jika satu produk dilakukan oleh banyak orang dikhawatirkan hasil setiap orang berbeda, sehingga hasil produk kualitasnya kurang baik. Produk kerajinan hanya dikerjakan oleh tiga orang tenaga kerja. Dengan jenis masing-masing jenis kerajinan rajut :

No.
Nama produk
Tenaga kerja
Produk/hari
Produk/bulan
1
Tas Rajut
3
-
9
2
Bross Rajut
3
10
300
3
Dompet Rajut
3
-
6
4
Tempat Botol
3

6



G.          Struktur biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku, tenaga kerja dan biaya lain yang disebut overhead. Biaya produksi juga termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai ketrampilan yang dimiliki pekerja dan sesuain kesepakatan antara pekerja.

Biaya Produksi
Nama Produk                                      : Tas Rajut
Waktu Produksi                                  : 1 Bulan
Jumlah Produk yang dihasilkan          : 9 Buah


JUMLAH
HARGA SATUAN
BIAYA
Bahan baku



-          Benang rajut (poliester)
20 Gulung
Rp. 12.000
Rp. 240.000
-          Kain furing
2x2 meter
Rp. 12.500
Rp. 25.000
-          Resleting
9 Buah
Rp. 3.000
Rp. 27.000
-          Benang jahit
1 Gulung
Rp. 1.000
Rp. 1.000
-          Pengait tas
9  pasang
Rp. 4.000
Rp. 36.000
Teanaga kerja



-          Pemimpin
1 orang
Rp. 750.000
Rp. 750.000
-          Pengrajin
3 orang
Rp. 500.000
Rp. 1.500.000
Overhead



-          Biaya angkut
1x
Rp. 25.000
Rp. 25.000
-          Jarum rajut
4 buah
Rp. 3.000
Rp. 12.000
-          Jarum jahit
1 set
Rp. 1.000
Rp. 1.000
Biaya produksi
Total biaya

Rp. 2.617.000


 =  = Rp. 290.777,8 => Rp. 291.000

Keuntungan yang ingin diperoleh : 5% =  Rp. 291.000 =  Rp. 14.550 /produk => Rp. 14.000 /produk

Harga jual = HPP + Keuntungan = Rp. 291.000 + Rp. 14.000,- = Rp. 305.000,- /produk


  Semoga Bermanfaat :)