BAB IV
ASPEK KEUANGAN
A.
Tahapan
Pelaksanaan
Tahapan
pelaksanaan secara umum terbagi atas 3 tahap, yaitu tahap pertama, tahap kedua,
dan tahap ketiga.
Ø Tahap
1
Adalah persiapan organisasi dan
perencanaan produksi. Organisasi usaha adalah kelompok proyek. Penyusunan
struktur dan pembagian kerja dimusyawarahkan dengan semua anggota kelompok.
Perencanaan produksi dapat disesuaikan dengan perkembagan yang ada.
Ø Tahap
2
Adalah produksi hingga penjualan.
Melakukan produksi kerajinan dari limbah dengan jumlah sesuai kesepakatan,
dengan mempertimbangkan kapasitas produksi dan target penjualan.
Ø Tahap
3
Adalah evaluasi. Proses evaluasi
dapat menggunakan metode analisis SWOT yaitu dengan cara menguraikan kekuatan
(Strenght), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Treats)
dari produk kerajinan yang telah dibuat, proses produksi, proses pemasaran dan
distribusi, serta pasar sasaran.
B.
Biaya
Pra Investasi
Biaya Pra
Investasi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum melakukan kegiatan
produksi/pembuatan produk Usaha “G-Nit Collection” , yang
digunakan untuk memperlancar kegiatan produksi Usaha “G-Nit Collection”.
Diantaranya biaya
tersebut sebagai berikut :
No.
|
Biaya Pra
Investasi
|
Biaya/bulan
(Rp)
|
Keterangan
|
1.
|
Tanah/Bangunan
|
1.500.000
|
Sewa
|
Total
|
1.500.000
|
C.
Biaya
Investasi
Biaya
investasi merupakan jenis modal atau kebutuhan yang harus dikeluarkan pada saat
dimulainya usaha dan dipergunakan untuk jangka panjang.
Dalam aspek
keuangan ini Usaha “G-Nit Collection” akan memberi rincian mengenai Biaya investasi
dalam Usaha “G-Nit Collection” diantaranya
sebagai berikut :
No.
|
Keterangan
Biaya-biaya
|
Total Biaya (Rp)
|
1.
|
Biaya
Operasional
-
Meja
-
Kursi
-
Laptop/ PC
|
100.000
250.000
1.000.000
|
Total
|
1.350.000
|
D.
Biaya
Pemasaran, Administrasi dan Umum
Biaya
pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas kegiatan
pemasaran produk sedangkan biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran
produk.
Berikut rincian mengenai biaya
pemasaran, administrasi dan umum dalam Usaha
“G-Nit Collection”
No.
|
Keterangan
Biaya-biaya
|
Total Biaya (Rp)
|
1.
|
Biaya
Pengadaan Barang
-
Benang rajut
(poliester)
-
Kain furing
-
Resleting
-
Benang Jahit
-
Pengait Tas
|
240.000
25.000
27.000
1.000
36.000
|
2.
|
Biaya Pemasaran
-
Biaya Promosi
-
Biaya Distribusi
|
200.000
350.000
|
3.
|
Biaya Tenaga
Kerja
-
Biaya Gaji Pemimpin @
Rp. 1.000.000
-
Biaya Gaji Pengrajin
@ Rp. 500.000
|
1.000.000
1.500.000
|
4.
|
Biaya
Administrasi
-
Biaya Alat Tulis dan
Kantor
|
500.000
|
5.
|
Biaya
Pelayanan
-
Nota
|
100.000
|
Total
|
3.979.000
|
E.
Sumber
Pembiayaan Dana dan Penggunaan Dana
Dalam
menjalankan Usaha “G-Nit Collection perlu
mempertimbangkan banyak hal salah satunya adalah pertimbangan mengenai sumber
pembiayaan dan penggunaan dana yang diperlukan dalam Usaha “Gollection”
Sumber pembiayaan dana
dapat diartikan sebagai modal bersih yang dikeluarkan dalam membuka suatu usaha
sedangkan penggunaan dana adalah semua modal usaha yang dikeluarkan atau
digunakan dalam aktivitas Usaha
“Gollection”
Sumber
pembiayaan dana dalam Usaha “G-Nit
Collection” berasal dari sumber intern dan sumber ekstern.
Ø Sumber
pembiayaan dana intern dan ekstern
Sumber Pembiayaan Intern
Pembiayaan ini diperoleh dari modal pribadi sebesar Rp. 6.829.000,-
1.
Sumber Pembiayaan
Ekstern
Untuk sementara
ini usaha ini belum membutuhkan pembiayaan ekstern karena pembiayaan internl sudah mencukupi. Namun kedepannya
kami berharap mendapat dana dari para investor yang peduli dan mau
mengembangkan Usaha “G-Nit Collection”
Ø Penggunaan
Dana
No.
|
Penggunaan Dana
|
Biaya (Rp)
|
1.
|
Biaya Pra Investasi
|
1.500.000
|
2.
|
Biaya Investasi
|
1.350.000
|
3.
|
Biaya Pemasaran, Administrasi dan Umum
|
3.979.000
|
Total
|
6.829.000
|
F.
Proyeksi
Rugi Laba
Dalam
setiap usaha, pelaku usaha harus siap menghadapi situasi dimana perusahaan
mengalami rugi/laba. Rugi merupakan suatu resiko yang harus ditanggung oleh
pelaku usaha karena dalam menjalankan ushanya tidak memperoleh keuntungan,
sedangkan Laba adalah keuntungan yang diperoleh oleh pelaku usaha pada saat
menjalankan usahanya.
Dalam
menjalankan suatu usaha harus mempertimbangkan dan memperhitungkan proyeksi
rugi/laba yang berisi informasi darimana memperoleh pendapatan dan beban-beban
yang harus ditanggung oleh pelaku usaha dalam periode tertentu.
Berikut
rincian proyeksi rugi/laba Usaha “G-Nit
Collection”:
UD.” G-Nit Collection“
LAPORAN RUGI/LABA
Periode 30 Januari 2016
Pendapatan
-
9 buah X 30 Hari X @
Rp. 305.000
|
Rp.
27.450.000
|
|
Beban-beban
-
Beban angkut barang
jadi
-
Beban peralatan
-
Beban Promosi
-
Beban Distribusi
-
Sewa Tanah/Bangunan
-
Beban Promosi
-
Beban Gaji Pemimpin
-
Beban Gaji Pengrajin
-
Beban
Listrik
|
Rp. 25.000
Rp. 2.000.000
Rp. 200.000
Rp. 350.000
Rp. 1.500.000
Rp. 150.000
Rp. 1.000.000
Rp. 1.500.000
Rp. 200.000 +
|
|
Total
Beban-beban
|
Rp.
6.925.000 -
|
|
Jumlah
Laba per bulan
|
Rp.
20.525.000
|
G.
Proyeksi
Aliran Kas
UD. “G-Nit Collection”
LAPORAN ARUS KAS
Periode 30 Januari 2015
Arus kas masuk
1. Penjualan
tunai = Rp
27.450.000,- +
Total arus kas masuk = Rp 27.450.000
Arus kas keluar
1.
Beban = Rp
6.925.000,- +
Total arus kas keluar = Rp
6.925.000,- _
Arus kas bersih =Rp 20.525.000,-
H.
Analisis
Manfaat Financial Usaha
Dalam membuka suatu usaha perlu mempertimbangkan
beberapa faktor, salah satunya yaitu faktor finansial (keuangan). Analisis
Financial usaha memiliki beberapa manfaat yaitu manfaat intern dan manfaat
ekstern. Manfaat intern adalah manfaat yang akan diperoleh oleh pemilik usaha
tersebut tanpa melibatkan pihak lain sedangkan manfaat ekstern adalah manfaat
yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha dan juga dapat dirasakan oleh pihak
lain.
Berikut
ini manfaat financial pada Usaha “G-Nit
Collection”:
·
Manfaat Intern
Untuk mengetahui
pendapatan dari Usaha “G-Nit Collection”
·
Manfaat Ekstern
Bisa dipakai sebagai
acuan perekrutan tenaga kerja Usaha
“G-Nit Collection”
Semoga Bermanfaat :)
Lihat Juga :